Theresia Dwiaudina Sari Putri: Bidan untuk Desa Uzuzozo
“Saya bilang kita bisa kolaborasi. Saya bantu ibu hamil ketika persalinan dan mama dukun bantu urus anak. Jadi kerja mama juga lebih ringan,” kata Theresia Dwiaudina Sari Putri yang dilansir dari Cantika.
Sebagai putri daerah Nusa Tenggara Timur, Theresia Dwiaudina Sari Putri atau biasa dipanggil Dini memiliki cita-cita mengabdi untuk daerahnya yakni Desa Kekandere, Nangapanda, Nusa Tenggara Timur. Oleh karenanya sejak lulus dari program Diploma 3 Kebidanan Sekolah Tinggi Kesehatan Surabayadi tahun 2016, ia memutuskan pulang dan melamar sebagai tenaga honorer di daerahnya.
Meski hanya mendapatkan gaji seikhlasnya, tidak membuat semangat Dini untuk membantu kesehatan ibu hamil memudar. Pada tahun 2017, ia dikontrak menjadi bidang di Desa Uzuzozo. Desa Uzuzozo merupakan desa yang cukup terpencil sehingga tidak banyak tenaga kesehatan yang berdia ditugaskan di desa ini.
Dengan keikhlasan hati Dini ini, Dini mampu mendorong perubahan dimana yang awalnya ibu-ibu tidak memeriksakan kehamilan dan melahirkan di dukun, kini mulai memeriksakan kehamilan mereka ke tenaga kesehatan yang ada.
“Saya sudah enam tahun lebih. Ya jadi kayak perkembangannya memang sudah banyak. Puji Tuhan, mungkin walau waktu itu dengan 5 persen, sekarang saya bisa jamim hampir 85-90 persen. Sudah maintenancenya, siklus kesehatan, SDM masyarakat sudah mulai paham tentang kesehatan, sudah ada falisiatas kesehatan yang mereka perlukan, bahkan pelayanannya kan dari rumah ke rumah, jadi tidak mungkin tidak terjangkau,”tutur Dini yang dilansir dari radio Idola Semarang
Menaruh Perhatikan pada Gizi Ibu dan Bayi
Tidak hanya menaruh perhatian pada ibu hamil, Dini juga memperhatikan pada keadaan gizi ibu dan bayi. Salah satu pencapaian yang berhasil Dini dapatkan adalah Dini berhasil mengajak para ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dan melahirkan di fasilitas kesehatan yang ada. Selain itu, Dini juga memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Uzuzozo pentingnya asupan gizi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan anak-anak.
Apa yang dilakukan Dini akhirnya membuahkan hasil dimana ia dapat menurunkan secara drastis angka stunting yang ada di desa tersebut. Dari yang awalnya angka stunting berjumlah 15 anak, kini berkurang menjadi 3 anak.
Dini juga memberikan dukungan dengan memberikan imunisasi bagi ibu hamil dan bayi. Ia juga menyiapkan makanan sehat yang dapat dikonsumsi pada kegiatan posyandu yang dilaksanakan 1 bulan sekali. Untuk mengadakan program makanan sehati ini, Dini menggunakan dana dari desa.
Tidak hanya memberikan layanan kesehatan, Dini juga turut memberikan kontribusinya dengan mengajari anak-anak SD bernyanyi dan mengajari mereka bahasa Inggris. Dini juga akan terus melakukan kegiatan tersebut agar masyarakat di Desa Uzuzozo memiliki kesadaran pentingnya kesehatan ibu dan anak.
Menjadi Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards
Atas kontribusi yang diberikan Theresia Dwiaudina Sari Putri ini, ia menjadi salah satu penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards dari Astra. Sejak saat ini, Dini menjadi lebih dikenal masyarakat dan programnya kini banyak diketahui.
"Pada akhirnya bisa memudahkan saya dalam melakukan kegiatan-kegiatan saya," tuturnya yang dilansir dari Cantika. Hadiah yang didapatkannya dari Astra juga memberikan manfaat untuk program yang dijalankannya. Ia bisa membeli alat-alat yang mendukung inovasinya, termasuk alat-alat kesehatan yang bisa dibawa kemana-mana.
Saat ini, Dini masih menjalankan tugas sebagai bidan desa, namun Astra memberikan kesibukan dan rutinitas untuknya. "Saya juga menjadi narasumber atau pemateri di beberapa event kesehatan dan juga menceritakan pengalaman ke tenaga kesehatan lainnya," kata dia. "Sejauh ini aman dan luar biasa sekali dukungan dari Astra," tambahnya.
Get notifications from this blog