√ ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop: Laptop Terbaik dari Masa Depan - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Tuesday, July 29, 2025

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop: Laptop Terbaik dari Masa Depan

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Namanya Desi dan tahun ini menjadi tahun kelima ia kerja remote sebagai content writer. Desi memulai pekerjaan ini di tahun 2020, saat pandemi Covid-19 baru melanda di Indonesia. Di saat banyak karyawan yang harus dirumahkan dan kehilangan pekerjaan, Desi justru mendapatkan pekerjaan impiannya.

Menjadi penulis memang impian Desi sejak belasan tahun yang lalu, tepatnya sejak ia duduk di bangku SMP. Ia bermimpi menjadi seorang penulis novel. Ya, meski impiannya saat itu berbeda dengan pekerjaannya saat ini, namun ia juga mencintai pekerjaan sebagai content writer.

Jika banyak orang merasa terbebani dengan pekerjaan dan merasa Senin sebagai mimpi buruk, Desi justru menikmati pekerjaannya dan menikmati hari Senin. Baginya menulis seperti healing yang membuatnya merasa bahagia. Menulis baginya seperti berekreasi tanpa harus meninggalkan meja kerja.

Karena kecintaannya dengan pekerjaan ini, membuat Desi sering lupa waktu. Ia sering overwork hingga kurang tidur, dan efeknya sepanjang hari sakit kepala. Selain itu, karena kurang tidur ini membuat Desi badmood keesokan harinya.

Tapi begadang dan kurang tidur ini terus dilakukannya. Setiap hari. Demi pekerjaan yang katanya ia cintai. Padahal jika ia memang mencintai pekerjaannya, harusnya ia menjaga kesehatannya dengan tidur cukup dan tidak begadang.

Lalu di sinilah aku. Menatap Desi yang masih belum memejamkan mata. Dari pandanganku, aku bisa melihat mata gadis itu tampak lelah, tapi ia terus memaksakan membukanya demi mengejar deadline. Beberapa kali dia menghela napas diiringi dengan menekan pelan kelopak matanya.

Tidak lupa ia menyesap kopi yang tersisa setengah gelas. 

"Harus selesai malam ini juga," ucapnya sembari memandangi jam yang ada di layar ponselnya. Ada angka 23.30 yang tertera di sana.

Ia mengepalkan tangannya dan memberikan kekuatan ke dirinya sendiri, "Semangat-semangat!"

Tapi kelelahan tidak bisa dihilangkan begitu saja. Beberapa menit setelah gadis itu mulai menulis lagi, ia kembali menghela napas dan kali ini menyandarkan punggungnya ke kursi kerja.

Ia kemudian menggerakkan kepalanya ke sisi kanan dan di sanalah ia melihatku. Matanya tampak membulat ketika melihatku dan ia mengucek kedua matanya.

"Kamu siapa?" tanyanya.

"Hai, aku ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), laptopmu dari masa depan."

***

Laptop Terbaik dari Masa Depan


laptop masa depan

"Nggak masuk akal, masa ada laptop yang bisa ngomong," ucap Desi begitu dia melihatku berbicara dengannya.

Ya memang aneh. Tiba-tiba saja ada laptop yang muncul di ruangan kerjamu dan berbicara denganmu. Sejak kapan laptop bisa berbicara? Aku yakin bukan cuma gadis ini yang berpikir demikian, semua orang pasti akan menganggap ia sedang halusinasi ketika melihat dan mendengar laptop berbicara. Tapi itulah diriku.

"Aku bisa pingsan loh ini gara-gara liat laptop ngomong," tambahnya.

"Aku datang buat menyelamatkan hidupmu," ucapku. "Satu tahun dari sekarang kamu akan didiagnosis diabetes dan kehilangan pekerjaan yang kamu cintai ini."

Desi tersenyum sinis, "Oh iya? Apa buktinya aku bakal kena diabetes di masa depan?"

"Lihat aja di mejamu ini. Ada bungkus cokelat dan camilan manis, kopi, dan kamu jam segini belum tidur. Lihat juga badanmu, dari hari ke hari semakin mengalami melebar. Kalau nggak percaya coba besok cek gula darah," jawabku.

Desi terdiam. Aku paham, dia pasti sulit mengelak apa yang aku ucapkan. Terlebih bukti-bukti yang bisa membawanya kepada diabetes ada tepat di depan matanya.

"Oke, tahun depan aku kena diabetes, terus mau kamu apa?" tanyanya. Kali ini dengan nada ketus.

"Aku mau bikin hidup kamu jadi lebih baik."

Dia tertawa sinis. "Caranya?"

"Menjadi bagian penting dari hidupmu. Kamu bisa menggunakan aku untuk pekerjaanmu selama satu bulan ini dan aku bisa bantu kamu hidup lebih baik dari sebelumnya."

Mata gadis itu tampak menerawang. Wajahnya yang sempat ketus beberapa waktu yang lalu, kini tampak lebih ramah dan ia mengangguk-anggukan kepala. Tiba-tiba mendapatkan penawaran menggunakan laptop dari masa depan, siapa yang tidak tertarik?

"Oke, aku terima penawarannya," jawabnya setuju.

Dia kemudian meraihku dan segera mengganti laptop yang biasanya ia gunakan dengan aku, laptop dari masa depan yang akan mengubah hidupnya.

"Nah, tugas kamu sekarang adalah berhenti kerja dan tidur!"

"Loh, kerjaanku belum kelar."

"Bersamaku kamu nanti nggak perlu begadang karena aku akan membantumu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan tepat."

"Oh ya?" sahutnya tampak meragukan. "Baiklah kalau begitu, see you!" Kemudian ia meninggalkan meja kerjanya, pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi, kemudian bergegas tidur.

***

Laptop Super Ringan dengan Kapasitas Baterai Besar


laptop masa depan

Keesokan harinya Desi kembali ke meja kerjanya pukul 08.00 dan menghidupkanku. Aku menyapanya dan gadis itu tampak memperhatikanku.

"Kok laptopnya enteng banget," ucapnya dengan mengangkat tubuhku pelan. "Emang berapa beratmu?" tanyanya.

"Hanya 1,2 kg," jawabku dengan percaya diri.

"Enteng banget! Mana warnanya cantik banget, putih dan ada logo mirip tulisan A,"

"Kamu memang sesuka itu sama aku. Kita akan bertemu tahun depan setelah laptop lamamu mati karena kamu gunakan tanpa ada jeda. Saat itu kamu kelihatan puas dengan kehadiranku dan kamu jadi jarang begadang karena pekerjaanmu lebih cepat selesai. Sayangnya aku datang sudah telat. Satu bulan setelah pertemuan kita, kamu didiagnosis diabetes dan harus dirawat di rumah sakit," ceritaku.

"Oke," sahutnya. Ia mulai membuka aplikasi yang sering digunakan untuk bekerja, mulai dari Hubstaff, Google Chrome, hingga Slack. Kemudian dunia Desi terfokus pada pekerjaannya. Ia membuka satu persatu tab untuk menulis blog, mengedit gambar, hingga untuk meeting online dengan tim kerjanya.

Aku sengaja tidak mengganggunya selama berjam-jam, hingga di pukul 16.00 dia menyadari sesuatu.

"Ini beneran baterainya masih 55%? Seharian cuma habis 45% aja?" tanyanya dengan terheran-heran.

"Beneran dong. Ini karena aku dilengkapi dengan kapasitas baterai 72 Wh dan bisa digunakan hingga 27 jam dan pastinya bisa fast charging."

Matanya tampak berbinar dan aku melihat senyuman di wajah gadis itu. "Gilakkk, ini kerjaanku udah selesai! For the first time, aku nggak perlu begadang karena bisa sat-set kerja."

"Gimana, siap melanjutnya hingga satu bulan ke depan?"

"Siap banget."

***

45+ TOPS: Teknologi Canggih dari Masa Depan


laptop dari masa depan

Sejak malam itu, aku melihat hari-hari Desi mulai berubah. Dia lebih banyak tersenyum dan menikmati hidupnya. Perlahan hidupnya tidak dihabiskan di depan laptop. Bukannya aku tidak suka dia terus menatapku. Sebagai laptop yang ingin jadi bagian penting di hidup Desi, aku senang bisa menghabiskan hari bersamanya, tapi aku lebih senang lagi jika dia menikmati harinya. Jika ia bisa menyeimbangkan hidupnya dan hidup lebih sehat.

"Aku mau tanya dong," ucapnya tiba-tiba. "Apa yang membuat kamu bisa sekenceng ini? Jujur, aku masih heran pekerjaanku yang biasanya harus dikerjakan sampai begadang dan overtime, sekarang bisa selesai di jam kerja, bahkan kadang kurang."

"Ini karena aku dilengkapi dengan teknologi 45+ TOPS atau Tera Operations per Second, sebuah satuan yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemrosesan AI. Jadi dengan teknologi 45+ TOPS ini laptop bisa melakukan lebih dari 45 triliun operasi AI per detik. Itu yang bikin kamu bisa kerja dengan cepat tanpa ngelag sekalipun buat buka banyak aplikasi, termasuk aplikasi editing yang cukup berat." jawab menjelaskan.

Gadis itu tampak berdecak kagum. "Wah, pantesan aja kamu datang dari masa depan," sahutnya.

"Kamu juga harus berkenalan dengan fitur eksklusif yang aku miliki, yakni StoryCub yang bisa kamu gunakan untuk mengatur dan mencari media dengan bantuan AI, MuseTree yang bisa membantu membuat konten kreatif seperti untuk menulis atau membuat ide visual, dan Virtual Assistant ProArt Hub asisten kerja berbasis AI yang dirancang secara khusus untuk para kreator dan profesional."

"Beneran kamu punya fitur itu semua? Gilsss, kerjaanku bisa makin lancar ini," sahutnya dengan penuh semangat. Kemudian gadis itu tampak melanjutkan pekerjaannya.

Hari-hariku tentunya dihabiskan dengan mendampingi gadis ini. Sering kali tiba-tiba dia bertanya padaku, seperti, "Kamu, laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)! Kamu punya ekosistem yang bisa bikin kerjaanku jadi lebih lancar nggak sih? Ya sekarang udah lebih lancar, tapi kalau bisa tambah kenceng dan lancar, kenapa tidak?

"Ada dong! Aku punya fitur AI dari Windows Copilot+PC, yakni terdiri dari CoCreator yang memudahkanmu untuk menggambar dengan AI, Live Caption untuk mengubah suara jadi teks secara real time, dan Studio Effects sebuah efek kamera yang akan membuat background jadi blur dan auto-framing."

"Demi apa? Ini kayaknya aku bisa mencoba peluang lain selain kerja full time, misalnya jadi YouTubers, hahaha," sahut Desi dengan bersemangat.

Dan, begitulah hidup Desi sejak adanya kehadiranku. Dia lebih banyak tersenyum dan tertawa. Juga dia sekarang lebih sering berolahraga. Tapi kebiasaannya memberikan pertanyaan tiba-tiba sering mengagetkanku. Seperti sore ini, dia baru selesai jalan kaki tiba-tiba menghampiriku yang sedang duduk manis di atas meja dan bertanya.

"Tahu nggak kenapa sekarang senja terasa menyenangkan?" tanyanya tiba-tiba. Belum sampai aku menjawab, dia sudah melanjutnya. "Karena aku nggak perlu lembur, hahahha."


Belum selesai ia tertawa, ia sudah mengajukan pertanyaan kembali, "By the way, selama beberapa hari ini pakai kamu, aku merasakan touch pad kamu ini agak beda dan unik ya."

"Akhirnya kamu sadar juga! Jadi, touch pad aku itu dilengkapi dengan teknologi ASUS ErgoSense, di mana mendukung gerakan multisentuh di Windows. Misalnya dengan menggeser ke atas dengan tiga jari pada panel sentuh akan menampilkan semua jendela yang terbuka. Bisa juga geser ke bawah dengan tiga jari pada panel sentuh untuk menampilkan desktop. Kalau kamu mau beralih ke aplikasi atau jendela yang terbuka bisa geser ke kiri atau kanan dengan tiga jari pada panel sentuh."

Sembari mendengarkanku Desi mempraktekannya dan matanya langsung berbinar. "Dahsyattt!!! Bisa segampang gini. Kenapa kamu nggak bilang dari kemarin?" tanyanya.

"Ya kamu nggak nanya," jawabku tanpa merasa bersalah.

Begitulah perlahan hidup gadis itu berubah. Selain banyak tersenyum dan tertawa, kini berat badannya juga mulai berkurang dan ia juga rutin cek kadar gula darah untuk mencegah penyakit diabetes di masa depan.

Hingga akhirnya....

"Des bangun! Itu laptop kamu bunyi terus!"

Aku membukakan mata perlahan. Terasa berat. Terasa kabur. Aku melihat ibuku masuk ke kamarku dengan samar. Kepalaku terasa berat dan aku masih mengantuk!

Aku bangkit dari tempat tidur dan memandangi meja kerjaku, kemudian beralih ke ibuku. "Laptop dari masa depanku mana?" tanyaku.

Ibuku tampak bingung, kemudian beliau geleng-geleng kepala. "Kebanyakan begadang ya gitu, jadi nggak bisa bedain mana mimpi dan kehidupan nyata," ucap beliau.

Aku kembali menatap meja kerjaku dengan laptop lamaku di atasnya. Aku juga menatap pantulan diriku di cermin. Tubuhku masih tampak obesitas dan berantakan. Di atas meja kerjaku juga berserakan bungkus cokelat dan cemilan tinggi gula, juga gelas bekas kopi yang kuminum semalam.

Jadi semua itu hanya mimpi?

laptop masa depan

***

Hidup Berkualitas Berawal dari Laptop yang Berkualitas


Beberapa waktu yang lalu, saat menonton trailer film Sore: Istri dari Masa Depan, aku berpikir lama pada bagian, "Hai, aku Sore, istri kamu dari masa depan."

Saat itu aku bertanya ke diri sendiri, kalau bisa mendatangkan sesuatu dari masa depan, apa ya yang akan aku pilih? Setelah merenung beberapa menit, aku menemukannya yakni laptop. Laptop dari masa depan.

Saat ini aku bekerja secara remote sebagai content writer di perusahaan IT software. Aku sudah menjalani pekerjaan remote ini lebih dari 5 tahun. Pekerjaan yang menurut beberapa orang adalah pekerjaan ideal. Ya, bayangkan saja aku bisa bekerja dari mana saja, nggak perlu menempuh perjalanan pulang-pergi setiap hari, dan nggak perlu memakai pakaian rapi.

risiko kerja remote
Tapi ada satu hal yang kadang tidak dipahami oleh orang-orang non remote worker yakni ada risiko kesehatan yang mengancam kami yang bekerja secara remote. Selama 5 tahun ini ada beberapa keluhan kesehatan yang pernah kurasakan, yakni:

  • Sakit kepala seharian
  • Sakit mata mulai dari mata berat, pegal, hingga mata kering
  • Sakit pinggang
  • Sakit punggung
  • Sakit bagian leher

Selama 5 tahun ini aku pernah mengalami burnout yang membuatku merasa cemas. Detak jantung tidak beraturan yang membuatku cemas setiap melihat diri sendiri. Setelah bertanya ke seorang teman yang kebetulan berprofesi sebagai dokter, jawabannya adalah, "Kamu kurang tidur itu."

Saat itu aku berpikir kok bisa orang kurang tidur sampai merasakan kecemasan seperti itu? Meski saat itu aku sudah menemukan jawabannya yakni kurang tidur namun aku tetap tidak bisa tidur. Aku merasa aku tidak lelah secara fisik jadinya sulit untuk tidur.

Hingga akhirnya saat itu aku memutuskan pergi ke luar kota selama satu bulan dan tidurku mulai membaik. Meski aku kadang masih merasakan sakit kepala, namun tidak separah seperti sebelumnya.

Saat aku kembali dari luar kota, aku mulai mempelajari apa yang terjadi pada tubuh ketika kurang tidur. Aku membeli buku-buku kesehatan yang membahas mengenai tidur, salah satunya adalah buku berjudul Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara.

Di dalam buku ini dijelaskan bahwa ada hubungan tidur dengan ira sirkadian, yakni siklus alami yang dimiliki oleh tubuh selama 24 jam. Irama sirkadian dipercaya berevolusi secara paralel seiring dengan riwayat geologis yang ada di bumi.

Sejak saat itu, jam sirkadian diatur dengan baik di bawah tekanan seleksi yang dipaksakan oleh faktor siklus lingkungan. Jam sirkadian ini mengatur berbagai macam proses perilaku dan metabolisme dari banyak sekali bentuk kehidupan, termasuk kita sebagai manusia.

Jam sirkadian bekerja dengan mengantisipasi peristiwa periodik secara efisien di lingkungan eksternal, terutama yang berhubungan dengan perubahan berkala pada cahaya, suhu, dan kelembapan sehingga mampu meningkatkan kebugaran organisme.

Penjelasan yang cukup panjang, bukan? Intinya sih ada alasan kenapa saat itu aku kesulitan tidur meski aku ingin tidur, yakni karena ada cahaya berlebihan yang masuk ke mataku. Ini terjadi karena aku tetap bekerja di waktu di mana aku harusnya tidur. Cahaya lampu dari kamar dan cahaya dari layar laptop yang masuk ke mataku membuat otak mengirim sinyal kepada sel-sel untuk berhenti memproduksi hormon melatonin, hormon yang membuat mengantuk.

Dengan menurunnya hormon tersebut akan membuat produksi hormon stres meningkat. Ketika tubuh menerima 'sinyal' hormon stres, maka tubuh akan berusaha mempertahan diri. Ini yang membuat seseorang yang begadang akhirnya mudah lapar dan ingin mengonsumsi karbohidrat dan gula.

kerja remote

Jika dibiarkan secara terus menerus, maka dari karbohidrat dan gula yang dikonsumsi malam-malam akan mengakibatkan obesitas, diabetes, hingga serangan jantung. Risiko serangan jantung terjadi karena ketika seseorang begadang membuat jantung harus bekerja ekstra setelah tubuh mengeluarkan hormon stres.

Aku pribadi selama 5 tahun bekerja secara remote telah mengalami kenaikan berat badan secara signifikan. Saat awal lulus kuliah, berat badanku di angka 60-an, namun sejak kerja remote angka timbanganku berada di 70-an.

Makanya tidak heran jika bisa mendapatkan sesuatu dari masa depan aku akan memilih laptop. Ada beberapa alasan yang membuatku memilih laptop seandainya mendapatkan 'keajaiban' dari masa depan, yakni:

  • Ketika aku memiliki laptop canggih dari masa depan, artinya aku bisa bekerja secara optimal.
  • Ketika aku bisa bekerja secara optimal, maka pekerjaanku bisa cepat selesai.
  • Ketika pekerjaanku cepat selesai, artinya aku nggak perlu begadang.

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA): Laptop Impianku di Masa Depan


ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Bayangkan jika 3 tahun lalu tiba-tiba aku mendapatkan laptop canggih yakni ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), apa ya yang akan terjadi di hidupku?

Jangankan 3 tahun yang lalu, jika setahun yang lalu tiba-tiba aku mendapatkan laptop ASUS Zenbook S14 OLED, aku juga yakin hidup akan berbeda.

Jadi, beberapa bulan yang lalu, tepatnya 3 (tiga) bulan yang lalu aku mendapatkan evaluasi yang kurang memuaskan dari tempatku kerja. Menurut leader di divisiku, selama setahun aku mengalami penurunan motivasi kerja. Kerjaanku banyak yang tidak diselesaikan dengan baik.

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Karena evaluasi yang kurang memuaskan ini, akhirnya aku terancam PHK dan diberikan kesempatan 3 bulan untuk memperbaiki performaku.

Saat aku mendapatkan evaluasi kurang memuaskan ini yang kulakukan pertama kali adalah aku mengganti laptop dengan spesifikasi di atasnya dan benar saja aku bisa memperbaiki performaku tanpa harus sering begadang.

Makanya aku berpikir, mungkin jika sejak satu tahun yang lalu aku sudah punya laptop yang memadai seperti laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) mungkin aku tidak perlu mendapatkan evaluasi kurang memuaskan. Mungkin jika aku mendapatkan laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) tiga tahun lalu mungkin aku bisa memperbaiki gaya hidupku dan mencegah obesitas.

Aku memilih laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sebagai laptop masa depan bukan tanpa alasan. Ini karena spesifikasi terbaik yang dimilikinya yakni:

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.

Selain itu, laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) juga merupakan laptop NPU 45+ TOPS, sebuah laptop dengan komponen khusus yakni NPU atau Neutral Processing Unit yang dirancang khusus untuk menangani tugas-tugas kecerdasan buatan atau AI. Laptop dari masa depan dengan teknologi canggih yang akan bekerja sama dengan CPU dan GPU sehingga bisa memudahkan aktivitas berbasis AI, seperti:

  • Untuk mengedit gambar secara otomatis
  • Untuk menerjemahkan secara real time
  • Untuk pengolahan suara
  • Konten generatif dengan basis AI

Dengan teknologi NPU 45+ TOPS yang dimiliki ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini membuatnya memiliki performa komputasi terbaik, daya tahan baterai terpanjang, dan akses ke berbagai aplikasi dan fitur eksklusif.

Belum lagi terkait Laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) yang dilengkapi dengan Windows 11 Home dan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz. Teknologi canggih ini akan akan mendukung lebih produktif, lebih kreatif, dan lebih terjamin keamanannya.

Rasanya jika laptop ini benar-benar datang pada 3 tahun yang lalu aku akan jadi orang dengan laptop terkeren di masa itu :-D. Apalagi dari segi keamanannya, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) juga dilengkapi dengan sistem pengenalan wajah dari Windows Hello dan perlindungan dari Microsoft Pluton, yang akan mengintegrasikan perangkat keras, firmware, dan perangkat lunak mutakhir untuk bertahan dari ancaman yang terus berkembang.

Mungkin saat itu jika aku punya laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini aku bisa dengan percaya diri memperkenalkan diri ke orang lain, "Hai, aku Desi, karyawan remote yang punya laptop dari masa depan."

***

Hal-Hal yang Akan Aku Perbaiki di Masa Depan bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)


ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Ternyata mengkhayal enak juga ya? Tapi sebagai orang dewasa yang bisa memahami mana yang realistis dan cuma halu, aku sadar aku tidak akan bisa mengubah masa lalu. Saat ini aku sudah obesitas dan itu hal yang harus aku terima. Tugasku sekarang adalah bagaimana caranya aku bisa hidup sehat agar terlepas dari obesitas dan mencegah penyakit-penyakit di masa depan karena gaya hidup yang buruk, seperti diabetes, stroke, hingga serangan jantung.

Aku ingin mewujudkan masa depan yang lebih sehat tanpa harus mengorbankan produktivitas bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA). Ada beberapa hal yang ingin aku perbaiki di masa kini untuk masa depan yang lebih baik bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), yakni:

  • Tidur cukup, mulai tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00
  • Olahraga teratur setiap hari
  • Mulai kerja pukul 08.00
  • Kerja paling maksimal pukul 20.00
  • Stop screen time di atas pukul 20.00

Dengan semua spesifikasi yang dimiliki oleh ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) aku yakin bisa mewujudkan hal-hal tersebut. Selain spesifikasi yang telah dijelaskan sebelumnya, laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini juga dilengkapi dengan fitur Seamless Secure Access yakni fitur yang akan mengamankan kata sandi melalui Windows Hello, sehingga membuat proses otentikasi cepat dan aman dengan pengenalan wajah.

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Dengan proses otentikasi yang cepat, artinya aku bisa mulai kerja lebih cepat dan efektif. Selain itu aku juga bisa lebih rileks ketika bekerja karena bisa sembari mendengarkan musik. Untuk audio, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini dilengkapi dengan sistem audio empat speaker dari Dolby Atmos dan sound by harman/kardon®. Sistem audio yang akan membuat suara yang dihasilkan laptop ini menjadi jernih.

Selain untuk mendengarkan musik, speaker ini juga akan membantu ketika sedang rapat pekerjaan. Jadinya aku bisa menghindari miskomunikasi karena salah dengar. Jadi nggak ada lagi tuh evaluasi kurang memuaskan karena miskomunikasi.

Lalu untuk layar yang dimilikinya, laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) dilengkapi dengan layar ASUS Lumina OLED 3K 14 inci di Zenbook S 14 OLED. Spesifikasi layar canggih ini akan membuat mataku nggak perlu bekerja terlalu ekstra, jadinya bisa menghindari stres mata yang bisa berakibat pada insomnia. Jadi, bye-bye begadang dan insomnia!

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Lalu bagaimana dengan port yang dimiliki oleh ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini? Ketika banyak laptop saat ini hanya dilengkapi 2 port USB type C, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini dilengkapi dengan 5 port yang terdiri dari 1 port USB 3.2 Gen 2 Type-A, 1 port HDMI®, 2 port 2.1Thunderbolt™ 4 USB-C dan 1 port ®Audio combo jack. 

Untuk ketahanannya, laptop ASUS ini juga telah memenuhi standar militer MIL-STD 810H dan telah lulus beberapa uji tes, mulai dari tes guncangan, tes ketinggian, tes temperatur tinggi, tes temperatur rendah, dan tes shock.

Buatku yang kadang bosan kerja dari rumah, laptop ini aman untuk dibawa kemana-mana, termasuk ketika aku ingin traveling ke luar kota. Jadi buatku yang sering burnout karena di rumah saja, aku bisa punya pilihan lain kerja sambil traveling bersama laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini.

Dan yang tidak kalah menarik dari laptop ini adalah tampilan lubang-lubang kecil yang ada di atas keyboard. Lubang-lubang kecil ini merupakan ventilasi cooling dengan total lubang ada 2715 dengan dilengkapi logo ASUS Zenbook di antaranya. Selain membuat laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) jadi super cantik, lubang-lubang ini juga akan mencegah laptop mengalami overheat dan mempertahankan suku di kondisi yang normal.

Mengubah Masa Depan Dimulai dari Masa Kini


Sebetulnya aku belum menonton film Sore: Istri dari Masa Depan. Namun ada beberapa hal yang sering di-share oleh orang-orang yang telah menonton film ini di media sosial, yakni tentang Sore yang pada akhirnya tetap tidak bisa mengubah hidup Jo, suaminya.

Kenyataannya hanya diri sendiri yang bisa mengubah hidupnya. Mau kita bisa kembali ke masa lalu, kalau memang kita tidak mau berusaha mengubah hal-hal buruk sebelumnya, ya masa depan akan sama saja. Pun, ketika kita tidak bisa mengubah masa lalu, kita masih bisa mengubah masa kini untuk masa depan yang lebih baik.

Saat ini bisa dibilang aku sedang berusaha mengubah hidupku dengan lebih baik. Aku berusaha hidup dengan sehat dan mengatur waktu kerjaku dengan baik. Aku benar-benar menghindari kerja overtime karena hal itu bisa berdampak full seharian. Aku jadi badmood, aku jadi super sensitif, dan rasanya lemes uring-uringan dan produktivitas jadi menurun.

Padahal jika aku bisa mengatur tidur dengan baik, sangat mudah buatku untuk kerja dengan produktif dan memiliki performa yang baik.

Jadi, jika bisa membuat kalimat penutup untuk artikel ini, aku mau bilang:

"Hai, aku Desi, karyawan remote yang akan berusaha memperbaiki masa kini, jadi tolong menangkan aku di lomba ini, agar aku bisa dapat laptop berbasis AI dan bisa kerja kerja lebih produktif lagi."

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop



***


Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien.

Tulisan ini terinspirasi dari film Sore: Istri dari Masa Depan.





Get notifications from this blog