Mitos Masyarakat Lampung
Mitos Saibatin Lampung
Hubungan antara daerah Krui dan sosok patih yang kita ketahui bernama Gajah
Mada. Pada awal masuknya agama islam Patih Gajah Mada ingin menemui saudaranya
yang berada di Padang, namun Patih Gajah Mada malah tersesat di Provinsi
Lampung tepatnya di daerah Krui, sampai akhirnya Patih Gajah Mada meninggal
dunia dan jasadnya di semayamkan di Krui.
Mitos yang berkembang di masyarakat,
konon bila ada orang yang melompati ataupun meludah di makam Gajah Mada
tersebut maka orang tersebut akan celaka atau meninggal dunia keesokan harinya.
Saat masyarakat lampung mengadakan pesta dengan sanak keluarga, kemudian
bertemu dengan orang yang tidak memiliki siring (garis diatas bibir), orang
tersebut tidak boleh menatap matanya tetapi harus menunduk dan memberikan
hormat kepada orang yang tidak memiliki siring tersebut.
Konon mitos yang
berkembang di masyarakat adalah jika kita menatap mata orang yang tidak
memiliki siring tersebut maka kita dapat diajak/dibawa ke alamnya karena orang
itu merupakan saudaranya yang sudah meninggal.
Seorang wanita yang bernama batin menanti kepulangan suaminya dari mencari
ikan dilaut padahal suaminya sudah sewindu pergi melaut, dia pun setiap hari
pergi ke laut untuk melihat. Saat bulan purnama tiba, perempuan itu bermimpi
bahwa suaminya itu datang padanya, dan merekapun melakukan hubungan suami istri
setelah setahun kemudian wanita itu hamil.
Dan masyarakat sekitarpun heboh
karena melihat wanita itu hamil tanpa suami maka wanita itu dianggap telah
mencemarkan nama baik kampung tersebut dan akhirnya wanita itu dihukum agar
secepat mungkin meninggalkan kampung sebelum shubuh,namun wanita tersebut
dibekali sebuah janur oleh penyimbang, sebelum pagi hari wanita itu
meninggalkan kampungnya dan sampailah dihutan.
Kemudian malihat sebuah goa
lalu wanita tersebut masuk ke dalam gua, dan ternyata gua itu adalah mulut
naga, wanita itu kemudian berjanji kepada naga tersebut agar naga tersebut mau
melepaskannya, setelah itu naga pun memberi penawaran agar wanita itu tidak
akan di makan asalkan wanita itu mau menikahinya/
Kemudian naga itu pun
bertanya kepada wanita tersebut kenapa ia bisa tersesat sampai disini dan
akhirnya wanita tersebut bercerita bahwa dia dikejar kejar warga karena dia
hamil namun tidak ada suami karena suaminya pergi melaut namun tidak kunjung
pulang. Kemudian naga tersebut pun pergi ke laut dan beberapa hari kemudian
suaminya datang menggunakan jung/perahu.
Setelah itu wanita dan suami itu
kembali ke kampung halamannya, namun wanita itu pun lupa akan janjinya pada
naga tersebut. Kemudian perahu tersebut selalu digunakan oleh suaminya itu
untuk mencari ikan di luat,dan perahu tersebut hanya dapat dilahat oleh batin
dan suaminya saja. Pada saat batin akan mengambil ikan hasil tangkapan suaminya
yang masih berada di dalam perahu kemudian batin terpeleset ke dalam perahu
tersebut dan batin pun dikutuk menjadi perahu/jung yang dipercaya hingga sampai
sekarang. Mitos yang berkembang dimasyarakat bahwa perhiasan-perhiasan dalam
masyarakat lampung itu identik berbentuk separti perahu yang menggambarkan
seorang batin yang dikutuk menjadi perahu.
Untuk anak perempuan jangan salah memasukkan kayu kedalam tungku. Maksud
mitos tersebut adalah terkadang kita salah memasukkan kayu kedalam tungku,yaitu
memasukkan ujungnya atau bgian kayu yang kecil padahal yang sebenarnya
memasukkan kayu kedalam tungku adalah kayu yang bagian besarnya. Hal tersebut
akan berdampak ketika anak perempuan akan melahirkan susah nantinya.
Mitoa Pepadun Lampung
1. Tidak boleh menggunting
kuku pada malam hari. Itu dipercaya dapat mendatangkan celaka, padahal maksud
dari sebenarnya adalah pada saat itu belum ada listrik dan menggunting kukunya
menggunakan pisau jadi dikhawatirkan dapat melukai tangan atau kaki.
2. Tidak boleh menyapu
dimalam hari. Maksud dari mitos itu adalah sama halnya kita mendoakan ibu kita
meninggal dunia.
3. Pada masyarakat
lampung, dalam melaksanakan perkawinan terdapat tradisi yang unik yaitu kedua
mempelai harus memegang kendi, kemudian kedua mempelai harus saling
menyentuhkan kendi tersebut sampai benar-benar bertemu hingga air yang didalam
kendi tersebut tumpah keluar melalui lubang yang telah dibuat pas mengenai
jempol kaki kedua mempelai tanpa kendinya pecah. Jika air tersebut tidak keluar
maka di percaya bahwa kelurga tersebut tidak akan mempunyai keturunan
sampai kapanpun, namun bila air dalam kendi tersebut bisa keluar dan airnya
jatuh pas di jempol kaki ke dua mempelai maka keluarga tersebut akan
mendapatkan keturunan.
4. Kursi yang terdapat di
kamar pengantin.
Dipercayai kursi tersebut adalah kursi kelamo atau nenek,
nenek itu dipercayai mengajari sex education kepada kedua mempelai.
5. Saat perempuan hamil 9
bulan disarankan bila ingin pergi keluar rumah maka harus menggunakan pakaian
hitam. Mitos ini dipercaya jika perempuan hamil tidak menggunakan pakaian serba
hitam maka perempuan tersebut akan tertimpa bencana.
6. Dilarang memakan pisang
sambil tidur.
Maknanya jika memakan pisang sambil tidur ditakutkan
nantinya meninggal dalam perjalanan. Maksutnya jika suatu saat kita sakit
kemudian di bawa kerumah sakit nantinya akan meninggal belum sampai rumah sakit.
7. Dilarang duduk diatas
bantal.
Mitos itu dipercaya jika kita duduk diatas bantal
maka nantinya akan tumbuh bisul.
8. Pengantin baru dilarang
tidur dikamar pada siang hari.
Maknanya dari mitos tersebut adalah jika pengantin baru
tidur dikamar di siang hari akan menyebabkan salah satu pasangan akan memiliki
sifat cemburu yang berlebihan.
Get notifications from this blog