√ Mitos Masyarakat Lampung - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Friday, June 12, 2015

Mitos Masyarakat Lampung


Mitos Saibatin Lampung

Hubungan antara daerah Krui dan sosok patih yang kita ketahui bernama Gajah Mada. Pada awal masuknya agama islam Patih Gajah Mada ingin menemui saudaranya yang berada di Padang, namun Patih Gajah Mada malah tersesat di Provinsi Lampung tepatnya di daerah Krui, sampai akhirnya Patih Gajah Mada meninggal dunia dan jasadnya di semayamkan di Krui.
 
Mitos yang berkembang di masyarakat, konon bila ada orang yang melompati ataupun meludah di makam Gajah Mada tersebut maka orang tersebut akan celaka atau meninggal dunia keesokan harinya.

Saat masyarakat lampung mengadakan pesta dengan sanak keluarga, kemudian bertemu dengan orang yang tidak memiliki siring (garis diatas bibir), orang tersebut tidak boleh menatap matanya tetapi harus menunduk dan memberikan hormat kepada orang yang tidak memiliki siring tersebut.
 
Konon mitos yang berkembang di masyarakat  adalah jika kita menatap mata orang yang tidak memiliki siring tersebut maka kita dapat diajak/dibawa ke alamnya karena orang itu merupakan saudaranya yang sudah meninggal.

Seorang wanita yang bernama batin menanti kepulangan suaminya dari mencari ikan dilaut padahal suaminya sudah sewindu pergi melaut, dia pun setiap hari pergi ke laut untuk melihat. Saat bulan purnama tiba, perempuan itu bermimpi bahwa suaminya itu datang padanya, dan merekapun melakukan hubungan suami istri setelah setahun kemudian wanita itu hamil.
 
Dan masyarakat sekitarpun heboh karena melihat wanita itu hamil tanpa suami maka wanita itu dianggap telah mencemarkan nama baik kampung tersebut dan akhirnya wanita itu dihukum agar secepat mungkin meninggalkan kampung sebelum shubuh,namun wanita tersebut dibekali sebuah janur oleh penyimbang, sebelum pagi hari wanita itu meninggalkan kampungnya dan sampailah dihutan.
 
Kemudian malihat sebuah goa lalu wanita tersebut masuk ke dalam gua, dan ternyata gua itu adalah mulut naga, wanita itu kemudian berjanji kepada naga tersebut agar naga tersebut mau melepaskannya, setelah itu naga pun memberi penawaran agar wanita itu tidak akan di makan asalkan wanita itu mau menikahinya/
 
Kemudian naga itu pun bertanya kepada wanita tersebut kenapa ia bisa tersesat sampai disini dan akhirnya wanita tersebut bercerita bahwa dia dikejar kejar warga karena dia hamil namun tidak ada suami karena suaminya pergi melaut namun tidak kunjung pulang. Kemudian naga tersebut pun pergi ke laut dan beberapa hari kemudian suaminya datang menggunakan jung/perahu.

Setelah itu wanita dan suami itu kembali ke kampung halamannya, namun wanita itu pun lupa akan janjinya pada naga tersebut. Kemudian perahu tersebut selalu digunakan oleh suaminya itu untuk mencari ikan di luat,dan perahu tersebut hanya dapat dilahat oleh batin dan suaminya saja. Pada saat batin akan mengambil ikan hasil tangkapan suaminya yang masih berada di dalam perahu kemudian batin terpeleset ke dalam perahu tersebut dan batin pun dikutuk menjadi perahu/jung yang dipercaya hingga sampai sekarang. Mitos yang berkembang dimasyarakat bahwa perhiasan-perhiasan dalam masyarakat lampung itu identik berbentuk separti perahu yang menggambarkan seorang batin yang dikutuk menjadi perahu.

Untuk anak perempuan jangan salah memasukkan kayu kedalam tungku. Maksud mitos tersebut adalah terkadang kita salah memasukkan kayu kedalam tungku,yaitu memasukkan ujungnya atau bgian kayu yang kecil padahal yang sebenarnya memasukkan kayu kedalam tungku adalah kayu yang bagian besarnya. Hal tersebut akan berdampak ketika anak perempuan akan melahirkan susah nantinya.

Mitoa Pepadun Lampung


1. Tidak boleh menggunting kuku pada malam hari. Itu dipercaya dapat mendatangkan celaka, padahal maksud dari sebenarnya adalah pada saat itu belum ada listrik dan menggunting kukunya menggunakan pisau jadi dikhawatirkan dapat melukai tangan atau kaki.
 
2. Tidak boleh menyapu dimalam hari. Maksud dari mitos itu adalah sama halnya kita mendoakan ibu kita meninggal dunia.
 
3.  Pada  masyarakat lampung, dalam melaksanakan perkawinan terdapat tradisi yang unik yaitu kedua mempelai harus memegang kendi, kemudian kedua mempelai harus saling menyentuhkan kendi tersebut sampai benar-benar bertemu hingga air yang didalam kendi tersebut tumpah keluar melalui lubang yang telah dibuat pas mengenai jempol kaki kedua mempelai tanpa kendinya pecah. Jika air tersebut tidak keluar  maka di percaya bahwa kelurga tersebut tidak akan mempunyai keturunan sampai kapanpun, namun bila air dalam kendi tersebut bisa keluar dan airnya jatuh pas di jempol kaki ke dua mempelai maka keluarga tersebut akan mendapatkan keturunan.
 
4.   Kursi yang terdapat di kamar pengantin. Dipercayai kursi tersebut adalah kursi kelamo atau nenek, nenek itu dipercayai mengajari sex education kepada kedua mempelai.
 
5.   Saat perempuan hamil 9 bulan disarankan bila ingin pergi keluar rumah maka harus menggunakan pakaian hitam. Mitos ini dipercaya jika perempuan hamil tidak menggunakan pakaian serba hitam maka perempuan tersebut akan tertimpa bencana.
 
6.   Dilarang memakan pisang sambil tidur.
Maknanya jika memakan pisang sambil tidur ditakutkan nantinya meninggal dalam perjalanan. Maksutnya jika suatu saat kita sakit kemudian di bawa kerumah sakit nantinya akan meninggal belum sampai rumah sakit.
 
7.   Dilarang duduk diatas bantal.
Mitos itu dipercaya  jika kita duduk diatas bantal maka nantinya akan tumbuh bisul.
 
8.   Pengantin baru dilarang tidur dikamar pada siang hari.
Maknanya dari mitos tersebut adalah jika pengantin baru tidur dikamar di siang hari akan menyebabkan salah satu pasangan akan memiliki sifat cemburu yang berlebihan.

Get notifications from this blog