√ Contoh Skenario Microteaching Sejarah - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Thursday, February 9, 2017

Contoh Skenario Microteaching Sejarah



Skenario Microteaching
Microteaching merupakan kegiatan mengajar dengan skala yang lebih kecil. Biasanya, microteaching dilakukan oleh para mahasiswa keguruan untuk mata kuliah yang bersangkutan. Berikut contoh skenario microteaching:
Nama                           : Desi Murniati
NPM                           : 1413033013


Pokok Bahasan           : Keadaan Kerajaan Mataram Islam
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi
Model Pembelajaran   : Group Investigasion

Para Pelaku                
Guru                            : Desi Murniati
Murid                          : 1. Siti Nur Masitoh
                                      2. Sriyatmi
                                      3. Wayan Winda Angel
                                      4. Ni Made Chichi Anina
                                      5. Herlina
                                      6. Digna Rosa
Guru memasuki kelas
Guru                        : Silahkan ketua kelas untuk memimpin doa
Murid (Siti)             : Semua siap, berdoa mulai, berdoa selesai. Beri salam! Assalamualaikum wr.wb.
Guru                        : Waalaikumsallam, wr.wb. Selamat pagi Ananda semua!
Murid                      : Selamat pagi, Bu! (serentak)
Guru                        : Bagaimana kabar Ananda semua hari ini?
Murid                      : Sehat, Bu (serentak)
Guru                   : Alhamdulillah, kita patut bersyukur dengan keadaan kita yang sehat, karena dengan sehat kita dapat belajar dengan baik. Siapa di antara Ananda yang tidak hadir hari ini?
Murid                      : Hadir semua, Bu (serentak)
Guru                   : Bagus. Dengan hadir semua menandakan Ananda semua memiliki semangat belajar yang tinggi. Dipertahankan ya, Ananda!
Murid                          : Iya, Bu. (serentak)
Guru                           : Baiklah sebelum kita memulai pelajaran pada hari ini, siapa yang masih ingat materi kita minggu lalu?
Murid (Sriyatmi)         : Saya, Bu (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Sriyatmi!
Murid (Sriyatmi)         : Minggu lalu kita sudah belajar tentang keadaan Kerajaan Banten, Bu.
Guru                           : Ya, tepat sekali. Dari materi minggu lalu apa ada yang ingin ditanyakan?
Murid                          : Tidak, Bu (serentak).
Guru                           : Jika tidak ada, kita lanjutkan materi kita hari ini yaitu  tentang (menulis di papan tulis) Keadaan Kerajaan Mataram Islam. Siapa di antara Ananda semua yang tahu dimana letak Kerajaan Mataram Islam?
Murid (Chichi)            : (mengangkat tangan) Saya, Bu.
Guru                           : Silahkan Ananda Chichi!
Murid (Chichi)            : Di Indonesia, Bu.
Murid                          : Huuuu (serentak)
Murid (Chichi)            : (menggaruk kepala dengan muka polos)
Murid (Digna)            : Saya, Bu. (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Digna
Murid (Digna)            : Di Jogjakarta, Bu.
Guru                           : Jawaban Ananda Chichi dan Ananda Digna tidak ada yang salah, tapi lebih tepatnya Kerajaan Mataram Islam ada di Kotagede Jogjakarta. Sekarang kita akan membahasnya lebih dalam lagi.
Guru                           : (memasang media 1) Hari ini kita akan membahas tentang Keadaan Kerajaan Mataram Islam yaitu kita akan membahas tentang latar belakangnya, kehidupan politiknya, kehidupan ekonominya dan kehidupan social budayanya. Tujuan pembelajaran kita hari ini yaitu diharapkan Ananda semua dapat mengerti dan mampu menjelaskan tentang latar belakang Kerajaan Mataram Islam, kehidupan politiknya, kehidupan ekonominya dan juga kehidupan sosial budayanya, serta Ananda semua diharapkan mampu mengambil nilai-nilai moral dan diterapkan dalam kehidupan Ananda semua. Sejauh ini apa ada yang ingin ditanyakan?
Murid (Herlina)          : Saya, Bu (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Herlina!
Murid (Herlina)          : Bu, apa hubungan Kerajaan Mataram Islam dengan Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta?
Guru                           : Pertanyaan yang bagus. Siapa di antara Ananda semua yang bisa menjawab pertanyaan dari Ananda Herlina?
Murid (Wayan)           : Saya, Bu. (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Wayan
Murid (Wayan)           : Hubungan Mataram Islam dengan Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta adalah pada awalnya Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta merupakan satu kerajaan yaitu Mataram Islam, sebelum akhirnya terpecah dalam perjanjian Gayanti.
Guru                           : Benar sekali apa yang dijawab oleh Ananda Wayan, untuk lebih jelasnya perhatikan ke depan!
Guru                           : (memasang media 2) Di sini Ibu akan menjelaskan tentang Kehidupan Politik Kerajaan Mataram Islam. Berikut adalah nama raja-raja yang pernah berkuasa, pertama Ki Ageng Pemanahan sebagai pendiri kerajaan. Ki Ageng Pemanahan dihadiahkan daerah Mataram oleh Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang sebagai balas jasa atas keberhasilannya mengalahkan Arya Panangsang. Kemudian tahta jatuh ke anaknya, Sutawijaya atau Panembahan Senopati yang berhasil memerdekakan Mataram dari Pajang dan menjadi raja pertama. Raja selanjutnya yaitu Raden Mas Jolang yang berkuasa dari tahun 1601-1613. Kemudian Sultan Agung pada tahun 1613-1645, pada masa ini Mataram Islam mengalami puncak kejayaan. Kemudian digantikan oleh Amangkurat I yaitu pada tahun 1645-1677, pada masa kepemimpinan Amangkurat II 1677-1703, Mataram dipecah menjadi dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta melalui perjanjian Giyanti. Kemudian Amangkurat III berkuasa pada tahun 1703, dan Amangkurat IV berkuasa dari 1719-1927, pada masa ini Mataram Islam kembali dipecah oleh VOC menjadi Kerajaan Paku Alam dan Kerajaan Mangkunegara yang tertera dalam perjanjian Salatiga.
Guru                           : Bagaimana Ananda Herlina, apakah sudah jelas?
Murid (Herlina)          : Sudah, Bu.
Guru                           : Baiklah, karena masih ada dua materi yang belum dibahas, Ibu akan membagi Ananda dalam dua kelompok diskusi. Kelompok pertama terdiri dari Ananda Siti, Ananada Sri dan Ananda Wayan  yang akan membahas kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Islam. Kelompok kedua terdiri dari Ananda Herlina, Ananda Chichi dan Ananda Digna yang akan membahas  kehidupan sosial budaya Kerajaan Mataram Islam, setelah itu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapi. Bagaimana, sudah jelas?
Murid                          : Sudah, Bu.
Guru                           : Silahkan kalian duduk menurut kelompok masing-masing.
Murid                          : (berkelompok)
Guru                           : Ibu berikan waktu lima belas menit, dimulai dari sekarang. (berkeliling memeriksa jalannya diskusi) (memperhatikan murid yang sedang berdiskusi).
Murid                          : (berdiskusi)
Guru                           : Waktu sudah habis. Silahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, dimulai dari kelompok satu.
Murid (Siti)                 : (Maju ke depan kelas) Kerajaan Mataram Islam yang berada di daerah pedalaman Jawa Tengah merupakan kerajaan agraris. Sedangkan untuk daerah pantai mata pencaharian utama mereka adalah pelayaran-perdagangan. Di bawah pemerintahan Sultan Agung, kehidupan ekonomi masyarakat berkembang dengan pesat karena didukung oleh hasil bumi Mataram yang besar.
Guru                           : Ya, bagus sekali. Tepuk tangan untuk kelompok satu. Untuk kelompok dua ada yang ingin ditanyakan?
Murid (Kel. 2)            : Tidak, Bu.
Guru                           : Jika tidak ada silahkan kelompok dua untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Murid (Digna)            : (Maju ke depan kelas) Kehidupan sosial Kerajaan Mataram Islam yaitu masa Sultan Agung berkuasa, dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan daerah-daerah persawahan dan memindahkan banyak petani ke daerah Karawang yang subur. Atas dasar kehidupan petani yang bersifat feodal, para pejabat memperoleh imbalan berupa tanah garapan atau pajak tanah yang mengakibatkan munculnya tuan-tuan tanah di Jawa. Untuk kehidupan budaya, akan dilanjutkan oleh saudari Ni Made Chichi
Murid (Chichi)            : (Maju ke depan) Salah satu bentuk kebudayaan yang muncul pada masa Kerajaan Mataram Islam yaitu kebudayaan kejawen yang merupakan akulturasi atau perpaduan antara kebudayaan asli Hindu, Budha dan Islam. Kemudian Upacara Grenbeg yang berupa genduri gunungan. Lalu dikenalnya tahun Jawa yang dihitung berdasarkan peredaran bulan. Selain itu Sultan Agung juga mengarang Sastra Gending serupa kitab filsafat.
Guru                           : Tepuk tangan untuk kelompok dua. Untuk kelompok satu, apa ada yang ingin ditanyakan?
Murid (Sri)                  : Saya, Bu (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Sri!
Murid (Sri)                  : Apakah fungsi grebeg yang tadi dijelaskan sebagai kebudayaan Mataram Islam?
Guru                           : Silahkan kelompok dua untuk menjawab
Murid (Herlina)          : Grebeg berfungsi sebagai pemujaan roh nenek moyang yang merupakan tradisi sejak zaman Majapahit pada perayaan hari besar Islam, yaitu Syawal dan Maulud.
Guru                           : Bagaimana sudah jelas Ananda Sri?
Murid (Sri)                  : Sudah, Bu.
Guru                           : Karena diskusi hari ini berjalan dengan baik dan Ananda semua berperan aktif, maka Ibu beri nilai 100 untuk Ananda semua.
Murid                          : (bersorak senang dan tepuk tangan) Hore!!!
Guru                           : Ibu rasa Ananda semua sudah mengerti, siapa di antara Ananda semua yang bersedia membantu Ibu untuk menyimpulkan diskusi pada hari ini?
Murid (Wayan)           : Saya, Bu (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Wayan
Murid (Wayan)           : Ekonomi Kerajaan Mataram Islam bersumber pada agraris. Kebijakan Sultan Agung untuk meningkatkan daerah-daerah persawahan mengakibatkan munculnya tuan-tuan tanah. Hasil kebudayaan Mataram Islam yaitu kebudayaan kejawen, upacara grebeg, tahun Jawa berdasarkan peredaran bulan dan sastra gending.
Guru                           : Terima kasih Ananda Wayan. Apa masih ada yang ingin ditanyakan?
Murid                          : Tidak, Bu (serentak)
Guru                           : Jika tidak ada silahkan tempat duduk Ananda diatur seperti awal karena Ibu memiliki permainan untuk Ananda semua.
Murid                          : (mengatur tempat duduk)
Guru                           : (memasang media 3) Permainan ini bernama Kartu Jodoh, cara mainnya di sini Ibu memiliki lima kartu berisi pertanyaan. Tugas Ananda yaitu mencari pasangan yang berupa jawaban pada media permainan ini. Sudah jelas?
Murid                          : Sudah, Bu.
Guru                           : Siapa yang ingin mencoba pertama?
Murid (Chichi)            : Saya, Bu.
Guru                           : Silahkan Ananda Chichi maju untuk memilih kartu
Murid (Chichi)            : Saya pilih nomor 3.
Guru                           : (memberikan kartu nomor 3)
Murid (Chichi)            : Pertanyaannya, Senapati Ing-Alaga Nagabdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah. Jawabannya…. (melihat ke media dan berpikir) Jawabannya A, Bu. Gelar raja pertama Mataram Islam: Sutawijaya
Guru                           : Mari kita periksa sama-sama apakah jawaban Ananda Chichi benar. (mengambil kartu yang ada di barisan jawaban A) Jawabannya benar. Tepuk tangan untuk Ananda Chichi!
Murid                          : (bertepuk tangan serentak)
Guru                           : Siapa yang ingin mencoba lagi?
Murid (Herlina)          : Saya, Bu. (mengangkat tangan)
Guru                           : Silahkan Ananda Herlina untuk maju.
Murid (Herlina)          : (Maju) Saya pilih nomor satu, Bu.
Guru                           : (memberikan kartu nomor 1)
Murid (Herlina)          : Pertanyaannya Mataram Islam terpecah menjadi dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta. (memperhatikan media 3 sambil berpikir bingung) Jawabannya C, Bu.
Guru                           : Kita periksa sama-sama. (mengambil kartu nomor C) sayangnya, jawaban Ananda Herlina salah.
Murid (Herlina)          : (menunduk malu)
Guru                           : (menyentuh pundak Herlina) Tidak apa-apa Ananda Herlina, kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan. Silahkan Ananda Herlina boleh kembali ke bangku. Siapa di antara Ananda semua yang bisa mencari jodoh dari pertanyaan nomor satu?
Murid (Siti)                 : Saya, Bu. (Maju ke depan kelas) Jawabannya E, Bu.
Guru                           : Mari kita periksa jawaban dari Ananda Siti. (mengambil kartu E) jawabannya benar. Tepuk tangan untuk Ananda Siti.
Guru                           : Sekarang Ibu akan melakukan evaluasi untuk mengukur pengetahuan Ananda semua tentang materi kita pada hari ini (membagikan soal kepada murid), dalam soal yang baru saja Ibu bagikan, ada lima pertanyaan essay dan Ananda diberi waktu sepuluh menit untuk menjawab soal-soal tersebut. Kerjakan dengan benar dan dilarang mencontek. Dimulai dari sekarang. (memperhatikan murid) Waktu habis. Siti, silahkan kumpulkan jawabannya.
Murid (Siti)                 : (mengumpulkan kertas jawaban)
Guru                           : Karena waktu tidak memungkinkan, Ibu akan mengoreksi jawaban Ananda di rumah dan membagikan hasilnya minggu depan.
Guru                           : Baiklah, Ibu akan menyimpulkan materi kita pada hari ini. (memasang media 4) kesimpulan kita adalah Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 dan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645). Kerajaan Mataram Islam berakhir setelah VOC membagi Mataram menjadi Kesultanan Yogyakarta dengan raja Sultan Hamengkubuwono I dan Kesunanan Surakarta dengan raja Pakubuwono III (perjanjian Giyanti). Kerajaan Mangkunegara dengan raja Mangkunegara I dan Kerajaan Pakualam dengan raja Paku Alam I (perjanjian Salatiga)
Guru                           : Sejauh ini, apa ada yang kurang jelas dan ingin ditanyakan?
Murid                          : Tidak, Bu (serentak)
Guru                           : Untuk tugas Ananda semua. (menulis di papan tulis) Kerjakan LKS Halaman 34 1-10 essay dikumpul pada 25 Oktober 2016. Pesan Ibu untuk Ananda semua, percayalah kepada impian dan jangan pernah menyerah.
Guru                           : Silahkan ketua kelas memimpin doa untuk mengakhiri pertemuan kita pada hari ini.
Murid (Siti)                 : Semua siap, berdoa mulai. Berdoa selesai. Beri salam. Assalamualaikum, wr.wb
Guru                           : Waalaikumsallam, wr.wb. (meninggalkan kelas)

Get notifications from this blog