√ 5 Sinetron Jadul dan Imajinasi Masa Kecil Saya - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Saturday, May 30, 2020

5 Sinetron Jadul dan Imajinasi Masa Kecil Saya



Masa kecil saya tidak bisa terlepas dari tayangan televisi. Mulai dari tayangan kartun yang tayang setiap hari Minggu sampai sinetron yang tayang selepas Maghrib. Dibandingkan dengan kartun, saat itu saya lebih suka menonton sinteron. Apalagi sinteron kala itu setiap malam menayangkan judul yang berbeda. Beda banget sama sinteron sekarang yang tiap malam menayangkan judul yang itu-itu aja. Di antara puluhan judul sinteron yang pernah saya tonton, ada 5 sinteron paling memorable dan setelah saya dewasa (dan menonton drama Korea) saya baru menyadari sinetron-sinteron tersebut ternyata bergenre fantasi. Karena sinetron-sinetron tersebut saya belajar berimajinasi. Berikut 5 sinetron tersebut:
1.   Lola & Liliput
Sinetron Lola & Liluput tayang di RCTI pada tahun 2002. Sinetron ini menceritakan tentang Lola, seorang gadis cantik yang bersahabat dengan liliput-liliput kecil. Liliput-liliput ini dapat berubah menjadi manusia dengan cara meminum susu. Meskipun saat itu saya masih kelas 2 SD namun ada banyak hal yang saya ingat dari sinetron ini, seperti rumah Barbie yang menjadi tempat tinggal para liliput dan juga Om Dede Yusuf sebagai pemain utamanya. Saat itu saya selalu menunggu momen Om Dede Yusuf menjadi liliput dan masuk ke rumah Barbie. Saya bahkan pernah berimajinasi menjadi liliput dan tinggal di rumah Barbie yang sangat mewah itu.
2.   Jinny oh Jinny
Jinny oh Jinny tayang di RCTI dari tahun 1997 sampai tahun 2002. Sinetron ini berhasil membawa tren untuk anak kecil perempuan seperti saya yaitu ikat rambut ala Jinny oh Jinny. Ikat rambut dengan bahan plastic itu akan membuat rambut berdiri tegak sekitar 5 cm dan pastinya membuat yang memakai jadi keren. Selain tren ikat rambut ini, ada satu hal paling memorable dari sinteron ini yaitu kerang mutiara tempat tinggal Jinny oh Jinny. Selain pernah berkhayal menjadi Jinny oh Jinny dan tinggal di rumah kerang, saat itu saya juga menganggap semua kerang memiliki mutiara seperti kerang Jinny oh Jinny.
3.   Bidadari
Sinetron Bidadari menjadi sinteron favorit saya di tahun 2000-an. Dibandingkan sinetron-sinetron lainnya, Sinetron Bidadari memang paling cocok untuk saya yang saat itu masih SD. Mengisahkan tentang Lala, seorang remaja yang telah kehilangan ibu kandungnya. Ia sering mendapatkan perlakuan jahat dari ibu dan saudara tirinya, hingga suatu hari ia bertemu dengan ibu peri yang selalu melindunginya.
Sinetron Bidadari tayang di RCTI dalam 3 season dari tahun 2000 sampai 2005. Sempat mengalami beberapa pergantian pemain, mulai dari ibu peri yang awalnya diperankan Ayu Azhari dan digantikan Marini Zumarnis dan season ke 3, peran Lala juga berganti dari Marshanda ke Angel Karamoy. Karena sinetron ini saya selalu berimajinasi bisa memiliki ibu peri yang selalu menolong. Selain itu, saat itu saya ingin sekali membeli tongkat seperti tongkat ibu peri, namun karena keterbatasan biaya akhirnya saya saya membuat tongkat sendiri dari bahan lidi.
4.   Boneka Poppy
Boneka Poppy merupakan sinteron yang tayang di SCTV pada tahun 2000 sampai tahun 2001. Mengisahkan tentang Poppy, sebuah boneka manekin yang bisa berubah menjadi manusia ketika tidak ada orang di rumah. Sebagai anak kampung yang mengatahui hal-hal baru dari sinetron, saat itu saya benar-benar percaya boneka atau manekin dapat berubah menjadi manusia seperti sinetron Boneka Poppy. Terlebih dulu guru mengaji saya juga bilang ada larangan membuat boneka yang mirip manusia. Karena semua itu saya merasa takut setiap kali melewati toko yang ada manekin di dalamnya.
5.   Panji Manusia Milenium
Panji Manusia Milenium merupakan sosok superhero bagi anak-anak pada awal tahun 2000. Diperankan oleh Primus Yustisio (lelaki pujaan wanita pada masa itu ), Panji Manusia Milenium menceritakan tentang Panji, pemuda baik hati yang mengelola Panti Asuhan. Ia kemudian bertemu dengan seorang jurnalin yang diperankan oleh Tia Ivanka. Salah satu satu hal yang membuat sinetron ini tetap manusiawi adalah karakter Panji yang sangat gagah saat menjadi superhero, mendadak terlihat bodoh saat menjadi manusia biasa. Selain itu, kostum Panji Manusia Milenium juga menjadi hal yang nggak bisa dipisahkan dari sinteron ini. Hayooo, siapa yang pernah pingin baju kayak gitu?

Get notifications from this blog