√ Satu Tetes Insto Dry Eyes: Solusi Mata Lelah Buatmu yang Kerja dari Rumah - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Thursday, May 15, 2025

Satu Tetes Insto Dry Eyes: Solusi Mata Lelah Buatmu yang Kerja dari Rumah

Insto Dry Eyes
 

"Cinta Datang dari Mata Turun ke Hati." Ini adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang bisa jatuh cinta karena pandangan mata. Tapi sebagai remote worker yang melakukan pekerjaan dari rumah, istilah ini berubah jadi "Cuan Datang dari Mata Turun ke Jari."


Bagaimana tidak, pekerjaanku ini sangat bergantung pada mata dan akan diteruskan ke jari-jari untuk mengetik. Dalam sehari aku harus menatap layar laptop minimal selama 8 jam dan sering kali lebih karena ada pekerjaan freelance.


Terlebih dengan aktivitas kerja remote yang hanya sebetas di rumah alias nggak perlu ke kantor, ini membuatku rentan menatap layar lebih lama dibandingkan mereka yang bekerja di kantor. Tidak jarang aku sering mengalami permasalahan pada mata yakni mata kering.


Setidaknya hampir setiap bulan aku mengalami permasalahan mata kering ini. Jika masalah mata kering ini menyerang, pekerjaanku langsung ambyar seketika. Nggak cuma bikin kurang produktif, mata kering biasanya juga datang bersamaan dengan leher tegang dan bahkan sampai sakit kepala.


Dari sini aku menyadari, ternyata permasalahan mata kering ini tidak bisa diabaikan. Kalau aku mau bekerja dengan nyaman, tentunya permasalahan mata kering ini harus segera diatasi. Tapi gimana caranya ya?


***


Kerja Remote: Kerja dari Rumah, Bikin Mata Mudah Lelah


Bulan ini adalah tepat 5 tahun aku bekerja sebagai remote content writer di perusahaan IT software yang ada di Indonesia. Aku memulai pekerjaan remote ini pada tahun 2020 dan aku menyukai pekerjaan ini.


Kerja remote memungkinkanku bekerja dari mana saja, termasuk dari rumah. Selama 5 tahun ini aku lebih banyak bekerja dari rumahku yang ada di Lampung. Nah, karena pekerjaan ini bisa dikerjakan dari rumah, aku sering mengalami permasalahan yakni mata lelah. Entah sudah berapa kali aku mengalami permasalahan mata lelah ini, bahkan bisa dibilang hampir setiap tahun setidaknya dua sampai empat kali aku mengalaminya.


Dulu aku mengira permasalahan ini hanya permasalahan yang sepele, seperti Mata SEpet, PErih, LElah, tapi ternyata ini berpengaruh ke kesehatan lainnya dan jika dibiarkan ini bisa berakhir menjadi penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga kematian.


Loh kok bisa?


Untuk memahaminya, kamu harus berkenalan dengan computer vision syndrome atau digital eye strain yakni keadaan dimana mata merasa lelah karena cahaya biru yang dihasilkan oleh layar gadget.


Dilansir dari www.klinikmatanusantara.com paparan berlebihan terhadap cahaya biru dapat merangsang mata dan mengganggu ritme sirkadian, yang mengatur waktu tidur dan bangun. Pada akhirnya, keadaan ini membuat mata lelah dan bahkan jadi gangguan waktu tidur.


Dari gangguan tidur ini akhirnya akan mengarahkan kita ke penyakit yang lebih serius, seperti penyakit jantung, diabetes, obersitas, hingga kematian. Sebentar-sebentar, kok bisa mata lelah bisa jadi gangguan tidur? Bagaimana cara kerjanya hingga akhirnya bisa jadi penyakit yang serius seperti penyakit jantung?


Ibaratnya gini: terlalu banyak bekerja -> mata lelah --> nggak bisa tidur --> mata makin lelah --> nggak bisa tidur dan gitu terus sampai akhirnya bisa berpengaruh ke jantung. Loh, kok jantung? Biar kamu nggak bingung, simak penjelasannya di bawah ini:


Dari Mata ke Penyakit Jantung dan Kematian


Jadi, sekitar tahun 2021 aku pernah mengalami permasalahan kesehatan karena terlalu banyak bekerja. Saat itu badanku terasa pegal-pegal, mata lelah dan kering, dan jantung berdebar-debar. Rasanya saat itu hidupku terasa tidak tenang karena merasa cemas dan mudah khawatir.


Saat itu aku cerita ke temanku yang berprofesi sebagai dokter dan jawabannya adalah, "Kamu kurang tidur itu." Well, sebagai orang yang awam dan baru setahun kerja remote, aku berpikir, kok bisa tidur pengaruhnya sebesar itu?


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The Center for Disease Control and Prevention (CDC)* dilaporkan sebuah temuan dimana adanya kaitan antara kurang tidur dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi, Diabetes (bersamaan dengan penyakit jantung dan hipertensi) jadi beberapa penyakit dengan gelar pembunuh senyap karena mayoritas datang tanpa adanya gejala apapun.


Sekali lagi, mengapa ini bisa terjadi? Untuk memahaminya, kamu perlu berkenalan dengan irama sirkandian. Apa itu irama sirkandian?


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, irama sirkandian merupakan irama yang mengatur waktu tidur dan bangun. Sirkandian ini berasal dari dua kata yakni circa yang berarti kira-kira dan dies yang berarti sehari. Jam sirkandian meningkatkan kemampuan yang dimiliki organisame untuk bertahan hidup di bawah lingkungan yang selalu berubah dengan cara mengantisiapasi periodek secara efisien seperti makanan, cahaya, dan pasangan.


Manusia dan makhluk hidup lainnya memiliki jam internal yang mengatur kapan harus tidur dan bangun. Jam internal ini sudah terprogram sedemiakain rupa membentuk irama, yakni beraktivitas pada pagi hingga siang hari, dan beristirahat di malam hari. Jadi, istilahnya gini, manusia bisa tidur ketika otak mendapatkan sinyal dari mata.


Ketika cahaya yang ditangkap oleh mata perlahan memudar dan menjadi gelap, otak akan mengirimkan sinyal kepada masing-masing ogan yang berbentuk molekul-molekul kimia. Dari sini, tubuh mengetahui apa yang harus dilakukan ketika gelap tanpa harus kita suruh.


Nah, permasalahannya datang ketika tubuh menerima sinyal 'cahaya' di waktu yang tidak tepat dari mata. Misalnya dari layar laptop. Sinyal ini akan membuat sel kebingungan dan membuat kadar kortisol meningkat. Kortisol ini juga dikenal dengan hormon stres. Jadi, ketika kadar kortisol meningkat, maka tubuh harus menghadapi situasi stres fisiologis akun yang tidak disadari.


Adanya paparan cahaya membuat sistem kardiovular dari aktivitas rendah di malam hari menjadi tidak siap ketika harus menghadapi perubahan mendadak. Akibatnya, beberapa tanpa vital seperti denyut nadi, suhu badan, dan tekanan darah meningkat. Tidak berhenti di situ, perubahan pada irama sirkandian juga memengaruhi agresi trombosit juga.


Ini membuat aliran dara menjadi tidak lancar dan membentuk gumpalan darah beku. Gumpalan darah beku ini bisa mampir ke jantung dan menyumbat pembuluh koroner. Wah, bahaya nggak tuh? Ini akan tambah bahaya ketika begadang ditemani dengan nyemil atau makan makanan manis. Pada akhirnya ini akan seseorang mengalami obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kematian.


Kerja Remote, Tidur dan Kesehatan Mata


Percaya atau tidak, selama satu tahun ini aku melakukan berbagai cara untuk bisa TIDUR. Bisa dibilang ini semacam penelitian yang dilakukan oleh diri sendiri. Tubuh manusia memang sangat pintar. Bayangkan, tubuh bisa merasa mengantuk saat hari menjadi gelap, kemudian terbangun ketika matahari sudah muncul ke permukaan bumi.


Mungkin di antara kamu ada yang bertanya-tanya, kenapa ini bisa terjadi? Dalam melakukan penelitian ini, aku menjadikan buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara sebagai referensi. Penjelasan mengenai tidur dan irama sirkandian sudah dijelaskan sebelumnya. Intinya, jam tidur manusia dipengaruhi oleh cahaya yang diterima oleh mata.


Ibaratnya gini, ketika hari mulai gelap, otak akan mendapatkan sinyal dari mata lewat cahaya yang mulai redup. Kemudian otak akan bekerja sama dengan sel-sel tubuh lainnya hingga bisa menyinkronkan jam biologis tubuh dengan waktu eksternal. Sikronisasi ini yang akhirnya membuat tubuh akhirnya merasa lelah dan mengantuk.


Sinkronisasi ini bakal berantakan ketika mata menerima cahaya asing yang muncul dari layar gadget. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cahaya ini akhirnya membuat mata yang harusnya beristrahat, akhirnya dipaksa terus bekerja dengan beban yang lebih besar. Otak pun akhirnya kesulitan untuk rileks dan terjadinya gangguan tidur.


Dari modal pengetahuan ini aku melakukan beberapa eksperimen 'tidur' yakni sebagai berikut:


1. Tidur di Atas Pukul 12 Malam


Sejak bekerja, aku mengalami perubahan yang cukup besar di tubuhku karena permasalahan tidur. Dulu, saat masih kuliah aku hampir setiap hari tidur jam 12 malam. Dan, keesokan harinya hariku baik-baik saja dan tidak ada kelelahan mata atau sakit kepala yang menyerang.


Nah, sejak kerja khususnya setelah beberapa bulan kerja, aku nggak sanggup tidur di atas jam 12 malam. Kalau jam 12 malam aku belum tidur, bisa dipastikan besoknya hariku suram. Mata lelah, pegel, perih, sepet, berair, kepala sakit, leher kaku, hingga bad mood jadi hal yang harus kuhadapi.


Hingga saat ini, keadaan tetap sama. Tidur di atas pukul 12 malam selalu buat mataku lelah, perih, pegel, berair, dan sakit kepala. Oke, mungkin jam tidurku yang kurang. FYI, manusia membutuhkan tidur selama 7-8 jam per hari. Jadi, jika aku tidur pukul 12 malam, biar waktu tidurku cukup 7-8 jam, aku bangun pukul 7 pagi hingga 8 pagi.


Sebagai karyawan remote, bangun siang nggak jadi masalah, tapi ternyata aku NGGAK BISA. Tubuhku tetap terbangun maksimal pukul 6 pagi. Kalaupun tidur lagi, cuma matanya aja yang merem, otak tetap bekerja.


Dari sini aku menemukan satu hal, kalau permasalahan tidur ini bukan tentang berapa lama aku tidur tetapi kapan aku mulai tidur.


2. Tidur Pukul 11 Malam


Setelah nggak sanggup tidur di atas pukul 12 malam, akhirnya aku menurunkan waktu tidurku ke pukul 11 malam. Nggak ada banyak perubahan aktivitas sebelum tidur untuk tidur pukul 11 malam. Biasanya aku akan cuci muka dan sikat gigi pukul 10 malam, kemudian sholat (kadang juga udah sholat lebih dulu), dan bersiap tidur.


Biasnaya aku akan ready untuk tidur pukul setengah 11 tapi selama 30 menit ini kugunakan untuk skroling dan baru memejamkan mata pukul 11. Lalu bagaimana hariku ketika tidur pukul 11 malam ini?


Masih sama. Aku masih merasakan Mata Sepet, Perih, Lelah ketika mulai tidur pukul 11 malam. Karena masih merasakan gejala ini, akhirnya aku menemukan kalau tidur pukul 11 malam juga tidak ideal.


3. Tidur Pukul 10 Malam


Akhirnya aku menurunkan lagi jam tidurku ke pukul 10 malam. PR untuk mulai jam tidur di pukul 10 malam adalah aku nggak boleh kerja lebih dari pukul 9 malam dan aku harus menyediakan waktu sebelum pukul 10 malam untuk beberes cuci muka, sikat gigi, pakai skincare, dan bersiap tidur.


Demi tubuh yang lebih bugar aku mencoba melakukannya dan... BERHASIL. Saat bangun pagi hariku terasa menyenangkan. Matahari menyapa pagi dan aku merasakan semangat mengaliri tubuhku. Mataku tidak sepet, perih, ataupun lelah dan aku bisa bekerja dengan lebih efektif hari itu. Untuk bangun, aku juga bisa bangun secara otomatis pukul 5 pagi.


Yeyy!!! Dari sini akhirnya aku bisa menemukan jam ideal untukku tidur dan mendukung pekerjaan keesokan harinya. Tapi apakah permasalahan itu telah selesai? Tentunya tidak. Ternyata untuk membuat tubuh bisa tidur pukul 10 malam itu nggak mudah. Ada batasan kapan harus liat gadget, batasan overthinking, dan membuat tubuh serileks mungkin. Mari kita simak di bawah ini:


Tidur Nyenyak, Badan Bugar, Kerja Lebih Produktif


Sebagai seorang karyawan remote, aku memiliki tanggung jawab untuk tetap bugar agar bisa bekerja dengan produktif. Setelah melakukan 'penelitian' tentang tidur, akhirnya aku menemukan waktu terbaik untuk memulai tidur adalah pukul 10 malam.


Tapi kenyataannya bisa tidur pukul 10 malam itu nggak mudah. Setidaknya aku harus melakukan beberapa cara ini agar bisa tidur lebih cepat dan pastinya nyenyak.


1. Stop Overthinking


Percaya atau enggak, penyebab pertama seseorang kesulitan untuk tidur adalah karena overthinking. Jadi, tidur itu kan kerjasama antara otak dengan mata. Mau mata udah merem kalau otak masih terus bekerja, ya nggak bisa terlelap.


Makanya, tips pertama biar bisa tidur dengan cepat dan nyenyak adalah hindari atau bahkan stop overthinking. Hindari pikiran-pikiran yang nggak penting untuk dipikirin, misalnya kenapa kue lapis dibuat warna-warni atau sekadar galauin mantan yang udah punya gebetan baru.


Kamu harus bisa menenangkan pikiranmu satu-dua jam sebelum jam tidurmu, jadi ketika kamu udah siap tidur kamu bisa langsung terlelap.

 

2. Batasi Gadget


Membatasi gadget adalah hal yang wajib banget untuk dilakukan.


Seperti penjelasan sebelumnya, sinar biru yang dihasilkan oleh gadget akan membuat mata bekerja ekstra, terlebih jika dilakukan di malam hari. Kalau saran dari buku The 5 AM Club, kita sebaiknya stop gadget sejak pukul 8 malam. Alasannya karena semakin banyak paparan sinar biru yang masuk ke mata di malam hari, semakin kita kesulitan untuk tidur.


Ini sih alasan akhirnya aku membatasi jam kerjaku maksimal pukul 8 malam.


3. Jangan Katakan Nanti


Aku sering banget telat tidur karena setiap kali mau tidur, aku bilang, "nanti ah..." Ini akhirnya membuatku nggak beres-beres dan tiba-tiba udah jam 12 malam.


4. Olahraga yang Cukup


Salah satu cara agar tubuh bisa lebih tenang dan bisa dibilang 'lelah', kamu harus olahraga. Biasanya aku olahraga jalan kaki sembari menikmati pemandangan sawah yang hijau-hijau. Ini bisa mencegah aku overthinking dan aku bisa tidur dengan mudah,


5. Gunakan Kasur Hanya untuk Tidur


Jadi, otak manusia itu sangatlah pintar. Otak tahu fungsi setiap benda yang ada di rumah. Misalnya, kasur untuk tidur. Di dalam buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara dijelaskan bahwa agar kita bisa terlelap dengan cepat, kita harus bisa menjadikan kasur HANYA sebagai untuk tidur.


Maksudnya, jangan gunakan kasur untuk hal lain, seperti bekerja, bikin kue, atau hal-hal lainnya. Ini gunanya agar otak memahami bahwa ini loh kasur tempatku tidur. Jadi, ketika badan nempel kasur, otomatis ngantuk dan tertidur.


6. Meditasi


Tips terakhir adalah lakukan meditasi. Meditasi itu nggak harus kamu duduk ala yoga dengan pemandangan sungai seperti villa yang ada Bali. Kamu bisa bermeditasi di rumah dengan cara berdoa.


Sebagai muslim, aku sejak kecil sudah diajari pentingnya berdoa sebelum tidur. Ini bisa dijadikan cara bagi badan untuk bermeditasi dan mencari ketenangan. Dengan perasaan tenang yang didapatkan dari meditasi ini akhirnya tubuh bisa rileks dan tidur bisa nyenyak.


Ketika Mata Tetap Perih dan Lelah...


insto dry eyes


Meski sudah melakukan itu semua dan badan kerasa udah nggak lelah, tapi ada keadaan dimana mata tetap terasa kering,perih dan lelah. Ini biasanya terjadi ketika kelelahan mata udah ada di tahap yang lumayan tinggi. Jika kamu mengalami hal ini, please banget #MataKeringJanganSepelein dan segera cari solusinya.


Jujur, saat aku menulis artikel ini pun aku lagi di keadaan mata lelah. Tapi untungnya aku sudah menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, yakni dengan menggunakan obat tetes mata.


Aku biasanya memilih obat tetes mata khusus mata kering dan aku selalu mempercayakan Instro Dry Eyes sebagai pilihan terbaik untuk mengatasi mata kering karena paparan radiasi sinar biru gadget.


Mengapa Insto Dry Eyes?


Ketika mata lelah karena papan sinar biru ketika seseorang terlalu banyak menatap layat gadget, saat itu keadaan mata sedang sangat-sangat kering. Jika diibaratkan dengan tanaman, pada saat itu mata sedang gersang. Mata terlalu banyak menatap layar sehingga membuat kekeringan, ya sama seperti tanaman yang ketika terlalu banyak terpapar sinar matahari, mereka akan kering dan butuh disiram.


Insto Dry Eyes yang mengandung bahan aktif sebagai air mata buatan mampu memberikan efek pelumas layaknya air mata sehingga bisa mengatasi gejala yang muncul karena kekeringan mata.  Insto juga mengandung bahan aktif yang dapat meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata.


Sebagai orang yang sangat sering mengalami mata kering ini, aku pun pernah mencoba mengeluarkan air mata (dengan menguap, wkwk) agar mata bisa terhidrasi. Ya, lumayan bisa memberikan efek segar sementara pada mata dan akhirnya kembali kering seperti awal.


Kabar baiknya, Insto Dry Eyes ini juga bisa digunakan untuk penderita rheumatoid arthritis, keratoconjunctivitis, dan xerophalmia, termasuk bisa digunakan sebagai pelumas pada mata palsu.


Dengan kemasannya yang hanya berukuran 7,5 ml ini, Insto Dry Eyes sangat mudah untuk disimpan, termasuk buat bekal ketika harus kerja di luar rumah. Nah, meski ukurannya yang mini ini, jangan sepelekan kandungan yang ada di dalamnya. Setiap tetes Insto Dry Eyes mengandung hydroxypropyl methylcellulose 3,0 mg dan benzalkonium chloride 0,1 mg. 


Dengan kandungan ini, Insto Dry Eyes sangat efektif digunakan sebagai pelumas yang akan membasahi dan menjaga kelembaban mata sehingga bisa mengurangi rasa lelah dan pegal karena efek radiasi gadget sehari-hari.


Lalu bagaimana cara mendapatkan Insto Dry Eyes ini?


Sebagai orang yang tinggal di desa yang ada di salah satu kabupaten yang ada di Lampung, aku sempat khawatir tidak bisa mendapatkan Insto Dry Eyes ini, tapi ternyata sangat mudah untuk mendapatkannya. Kamu bisa membeli Insto di minimarket terdekat dari rumahmu dengan harga mulai dari Rp18.000 ribuan saja.


Mata Lelah, Jangan Sampai Bikin Menyerah


Sebagai mata lelah fighter, aku pernah ada di keadaan hampir menyerah. Saat itu aku berpikir, "apa aku resign aja ya?" Ini karena rasanya sulit banget mengatasi permasalahan mata lelah ini. Rasanya aku udah melakukan ini-itu tapi tetap aja mata terasa lelah.


Sampai akhirnya aku menemukan pola hidup yang sehat dengan tidur cukup dan olahraga, plus kehadiran #InstoDryEyes yang membuat mataku yang super lelah ini bisa jadi segar kembali, kini perlahan permasalahan mataku bisa teratasi dengan baik.


Jadi, buat kamu yang mengalami permasalahan mata kering dan lelah, jangan langsung menyerah, teteskan Insto Dry Eyes Aja!


Referensi:

1. https://www.klinikmatanusantara.com/id/ketahui-lebih-lanjut/info-kesehatan-mata-dari-kmn-eyecare/artikel/computer-vision-syndrome-gejala-kelelahan-akibat-bekerja-di-depan-komputer

2. Buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara

3. Buku The 5 AM Club

4. https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes

Get notifications from this blog