√ Review Film Perempuan Berkalung Sorban: Potret Perjuangan Emansipasi dalam Bingkai Tradisi - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Tuesday, June 24, 2025

Review Film Perempuan Berkalung Sorban: Potret Perjuangan Emansipasi dalam Bingkai Tradisi

perempuan berkalung sorban

 Film Perempuan Berkalung Sorban merupakan salah satu karya sinematik Indonesia yang sangat menggugah dan penuh makna. Dirilis pada tahun 2009, film ini tidak hanya menawarkan cerita yang emosional, tetapi juga menyuguhkan kritik sosial yang tajam terhadap struktur patriarki dan sistem pendidikan agama yang konservatif. Buat kamu yang membutuhkan rekomendasi film Indonesia, NontonFilmIndonesia bisa dijadikan rujukan.


Disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy, film ini menjadi suara lantang bagi perempuan-perempuan yang berjuang untuk mendapatkan haknya dalam lingkungan yang penuh batasan.


Sinopsis Perempuan Berkalung Sorban


Film ini berkisah tentang Anissa (diperankan oleh Revalina S. Temat), seorang perempuan yang tumbuh di lingkungan pesantren konservatif di Jawa. Ayahnya (Widyawati) adalah tokoh agama yang sangat dihormati, dan keluarga mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Islam tradisional. Sejak kecil, Anissa sudah menunjukkan bahwa ia berbeda. Ia mempertanyakan aturan-aturan yang dianggap membatasi ruang gerak perempuan dan sering kali dianggap memberontak oleh orang-orang di sekitarnya.


Anissa hidup dalam tekanan budaya dan agama yang sangat ketat, di mana perempuan tidak diperbolehkan bermimpi terlalu tinggi, apalagi memiliki suara dalam pengambilan keputusan. Ia dipaksa menikah muda dengan seorang lelaki pilihan keluarganya, Khudori (Oka Antara), yang merupakan kakak sepupunya. Namun pernikahan ini tidak membuat hidupnya lebih baik. Anissa mengalami kekerasan, ketidakadilan, dan terus-menerus ditekan untuk tunduk pada sistem.


Meski demikian, Anissa tidak menyerah. Ia terus mencari jati diri, mengejar pendidikan, dan berusaha keluar dari sistem yang mengekangnya. Perjuangannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa perempuan berhak memiliki kebebasan berpikir dan menentukan arah hidupnya.


Daftar Pemain


Film Perempuan Berkalung Sorban diperkuat oleh jajaran aktor dan aktris berbakat yang mampu menghidupkan karakter-karakter kompleks dengan sangat baik. Berikut adalah daftar pemain utamanya:


  • Revalina S. Temat sebagai Anissa

  • Oka Antara sebagai Khudori

  • Widyawati sebagai Nyai Hanan (ibu Anissa)

  • Reza Rahadian sebagai Samsudin (suami pertama Anissa)

  • Yoga Pratama, Landung Simatupang, dan beberapa aktor pendukung lainnya


Aktor dan aktris dalam film ini memberikan penampilan yang sangat kuat dan emosional, terutama Revalina S. Temat yang mampu menggambarkan perjuangan batin Anissa dengan sangat menyentuh.


Rating dan Penghargaan


Perempuan Berkalung Sorban mendapat sambutan positif dari kritikus dan penonton. Film ini berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi, antara lain:


  • Piala Citra 2009 untuk Aktris Utama Terbaik (Revalina S. Temat)

  • Piala Citra 2009 untuk Sutradara Terbaik (Hanung Bramantyo)

  • Nominasi di berbagai kategori lainnya, termasuk skenario adaptasi dan aktor pendukung.


Secara umum, film ini mendapat rating yang baik di berbagai platform film nasional dan internasional, dengan penilaian rata-rata 7/10. Ceritanya yang kuat, sinematografi yang apik, serta pesan sosial yang menyentuh menjadikan film ini layak mendapatkan apresiasi tinggi.


Alasan Kamu Harus Menonton Perempuan Berkalung Sorban


perempuan berkalung sorban


  1. Kritik Sosial yang Kuat dan Relevan
    Film ini menyuarakan isu penting tentang ketimpangan gender dalam konteks budaya dan agama. Ia mengajak penonton untuk berpikir kritis terhadap nilai-nilai yang selama ini diterima secara turun-temurun tanpa pertanyaan. Dalam masyarakat yang masih sering meminggirkan perempuan, film ini menjadi refleksi penting.

  2. Performa Akting yang Memukau
    Akting Revalina S. Temat dan Oka Antara menjadi sorotan utama. Chemistry antara mereka sangat terasa dan membuat kisah Anissa menjadi sangat hidup. Akting Reza Rahadian juga sangat mengesankan meskipun porsinya tidak sebanyak dua pemeran utama lainnya.

  3. Visual yang Indah dan Sinematik
    Hanung Bramantyo menampilkan nuansa pesantren dan tradisi Jawa dengan begitu cantik melalui sinematografi yang tenang namun mengena. Warna, pencahayaan, dan pengambilan gambar yang cermat memperkuat suasana dan pesan cerita.

  4. Cerita yang Menyentuh dan Menginspirasi
    Kisah Anissa adalah kisah perjuangan banyak perempuan Indonesia yang ingin memiliki kendali atas hidupnya. Film ini memberikan harapan dan motivasi untuk terus memperjuangkan hak dan kesetaraan, tanpa meninggalkan akar budaya dan keyakinan.

  5. Mengangkat Wacana Emansipasi dalam Islam
    Berbeda dengan narasi barat soal feminisme, film ini justru mengangkat wacana emansipasi dari dalam Islam itu sendiri. Ini memberikan sudut pandang yang lebih kontekstual bagi penonton Indonesia, khususnya yang hidup dalam lingkungan religius.


Kesimpulan


Perempuan Berkalung Sorban bukan hanya sekadar film drama, tapi juga sebuah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan gender yang dibalut dengan narasi religius dan budaya. Lewat tokoh Anissa, film ini menyampaikan pesan bahwa perempuan juga berhak bermimpi, berpendapat, dan menentukan jalan hidupnya.

Film ini layak ditonton siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan, terutama mereka yang tertarik pada isu-isu sosial, pendidikan, dan gender. Dengan alur yang menyentuh, akting yang kuat, serta pesan moral yang dalam, Perempuan Berkalung Sorban adalah salah satu film Indonesia yang tak boleh dilewatkan.

Get notifications from this blog