√ Stop Bilang Buka Hati ke Jomlo! Bahagia Nggak Harus Berpasangan - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Saturday, May 1, 2021

Stop Bilang Buka Hati ke Jomlo! Bahagia Nggak Harus Berpasangan

buka hati


 
Jadi jomlo itu ada enaknya dan ada nggak enaknya. Kalo dipersentase sebenernya banyak enaknya. Aku – yang udah jomlo selama 26 tahun – baik-baik aja tuh meskipun belum pernah merasakan kasih sayang seorang pacar. Ya, meksi sebenernya nggak valid juga penilaiannya enak-nggak enak dariku ini, karena aku nggak bisa bikin perbandingan. Gimana mau membandingkan, pacaran aja kagak pernahm haha.

Kalo ngomongin soal nggak enaknya, sebenernya semuanya bermuara dari mulu manusia-manusia menyebalkan yang konon sudah bahagia dengan kehidupannya bersama pasangan. Salah satu kata yang sering banget diucapkan ‘manusia menyebalkan bagi para jomlo ini’ adalah “Makanya buka hati, kamu mah bukanya orderan terus.” Ini masih belum dikasih embel-embel dengan membawa perempuan itu harus gini-gini.

Dan, hebatnya nggak cuma satu-dua orang yang bilang gini. Nggak satu-dua jomlo juga yang mendapatkan perkataan begini. Gara-gara ucapan gitu, aku pribadi jadi bertanya-tanya, “Sebahagia apa sih orang-orang yang berpasangan?” Tapi di lain sisi aku sering membaca atau melihat orang-orang berpasangan ini mengeluh alias sambat tentang urusan rumah tangga. Lho, bukannya mereka bahagia sampe nyuruh para jomlo buka hati? Kok masih sambat?

Oke, maapkan diriku yang jadi ngegas. Tapi ya sebelum kamu nyuruh orang buka hati, kamu harus tahu apa sih dampak dari ucapanmu itu bagi para jomlo ini? Biar kamu lebih jaga mulut dan jaga jari-jari lentikmu itu untuk nggak bikin orang kesel. Berikut dampak ucapan ‘buka hati’ yang wajib kamu ketahui:


1. Bikin kesel. Aku termasuk orang yang kesel banget ketika dapat ucapan ‘buka hati’, alasannya bukan karena aku nggak bisa buka hati, tapi dia siapa bisa menilai aku? Dial ho nggak tahu apa yang udah aku lakuin kok seenaknya bilang ‘buka hati’, Bacooootttt!!!!  

2. Tahu nggak sih kamu yang bilang, “Makanya buka hati” atau “Coba lebih buka hati” itu tuh kayak menilai orang tersebut bahwa orang tersebut jomlo karena nggak mau buka hati, padahal… Padahal… Ini sama kayak kamu hidup miskin susah terus ada orang lain bilang, “Makanya kerja keras,” padahal di satu sisi kamu itu udah kerja keras sampe lupa hari. Diomong gitu pasti kesel banget kan? 

3. Merusak kebahagiaan jomlo. Meski hidup jomlo berbeda sama hidup kamu yang berpasangan, bukan berarti mereka nggak bahagia. Ya, kamu bahagia disayang suami, punya anak, dikasih duit suami, jomlo juga bahagia dengan cara sendiri. Jomlo bahagia bisa menggunakan waktu untuk cari duit, investasi, dan bisa bebas kasih orang tua-adik-kakak. Jomlo juga bahagia bisa hangout bebas sama temen, hahahihihuhu… Itu semua susah didapetin kamu yang udah berkeluarga.  

4. Memberi beban. Kamu yang bilang ‘buka hati’ itu secara sengaja atau nggak sengaja memberikan beban ke orang yang bahagia dengan kejomloannya. Jomlo jadi mendadak ada tugas ‘buka hati’ yang bahkan sebenernya nggak akan bisa dilakukan.  

4. Ngasih saran dan ajaran sesat. Lho, kok gitu? Coba kamu yang suka bilang gitu, lihatlah kehidupanmu setelah nikah, apakah always bahagia? Apakah hidupmu jadi kayak di dongeng yang bahagia ever forever? Kalo nggak ngapain nyuruh orang kayak kamu? Padahal kemampuan orang itu beda-beda. Kamu mungkin sanggup, belum tentu orang lain sanggup. Toh, tetep aja kalo dia jadi ikuti saran kamu ‘buka hati’ kalo dia menderita tetep aja kamu nggak akan mau tanggung jawab. Dah, omong kosong itu. Mending diem.

Baiklah, setelah aku ngomong ke pelaku yang suka nyuruh ‘buka hati’, ini saatnya aku ngomong ke kamu-kamu para jomlo bahagia. Please, nggak usah dengerin omongan orang yang suka nyuruh orang lain ikuti jejak dia (menikah, misalnya). Kenapa? Kita itu hidup masing-masing. Mereka mungkin bahagia ever forever setelah nikah, kamu belum tentu. Jadi, dibandingkan dengerin omongan mereka, mending fokus menemukan kebahagiaan kamu. Apapun caranya.

Selain itu, nggak ada yang namanya buka hati. Mari kita filosofikan dengan buka pintu, supaya lebih sederhana.

1. Buka pintu dilakukan saat apa? Ya, saat ada tamu.

2. Apakah kamu setiap ada tamu selalu buka pintu? Misalnya tamunya orang gila atau preman, apa kamu juga buka? Pasti enggak. Kenapa? Karena kedatangannya nggak kamu inginkan.

3. Jika yang datang orang yang selama ini kamu nantikan, apakah kamu akan buka pintu? Tentu. Bahkan akan ditunggu.

4. Jika yang datang orangnya baik, sopan, dan membuat nyaman apakah dibuka? Tentu saja.

Dari 4 hal di atas aja udah tahu kalau buka pintu itu pasti dilakukan kalau orang yang datang itu sesuai keinginan kamu. Begitu juga buka hati. Kalau emang yang datang itu orang yang sopan, baik, dan membuat nyaman pasti juga akan dibuka. Nah, kalau nggak ada yang datang, gimana mau buka hati? Ya mau buka hati buat siapa?

Jadi, mulai sekarang stop ngomong buka hati buka hati. Mending kenalin ke cowok yang dirasa baik dan cocok. Dari pada banyak bacot.

 

Get notifications from this blog

2 comments

  1. Hahahaha bener bangeett! Buka hati juga ga sembarangan kaleee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, emang bacot kok yg bilang buka hati buka hati hahaha

      Delete