√ Review Sweet Home: Siapa Monster yang Sesungguhnya? - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Monday, December 21, 2020

Review Sweet Home: Siapa Monster yang Sesungguhnya?

review sweet home
 

Setelah film The Call, Korea melalui Original Netflix menghadirkan drama atau series berjudul Sweet Home. Sebuah drama bergenre thriller yang diadaptasi dari webtoon berjudul sama yang dihadirkan selama 10 episode. Sebenernya genre thriller yang sering ngagetin gini bukan genre kesukaanku, tapi demi drama ini aku rela marathon seharian buat rampungin. Buat kamu yang butuh tontonan akhir tahun yang menegangkan namun terasa hangat, kamu wajib banget nonton drama satu ini. Sebelum aku cerita lebih jauh tentang drama ini, berikut beberapa info mengenai drama Sweet Home:

Judul: Sweet Home

Jumlah episode: 10

Ditayangkan: Netflix

Tayang perdana: 18 Desember 2020

Pemeran: Song Kang, Lee Do-hyun, Park Gyu-young, Lee Si-young, Lee Jin-wook, Go Min-si, Go Yoon-jeong, Kim Nam-hee.


Sinopsis Drama Sweet Home

review sweet home

Drama Korea Sweet Home menceritakan tentang Cha Hyun-soo, seorang pelajar yang baru pindah ke apartemen (rusun tepatnya) bernama Green Home setelah kehilangan orang tua dan adiknya. Ia sudah merencabakan akan bunuh diri pada tanggal 25 Agustus namun tiba-tiba Korea diserang wabah monster yang mengerikan. Wabah ini bisa menyerang siapa saja, tanpa adanya penularan dari orang lain dan penyebabnya berasal dari hasrat manusia itu sendiri. Pada episode pertama kamu akan dibawa ke perkenalan-perkenalan tokoh di sana dan di episode-episode selanjutnya tokoh-tokoh tersebut akan perlahan menjadi monster karena hasrat atau keserakahan yang mereka miliki.

Buat kamu yang nonton film ALIVE (Park Shin-hye - Yoo Ah-in) setting tempat di drama ini mirip dengan di film ALIVE. Bedanya adalah wabah drama ini monster, sedangkan di film ALIVE zombie.

Pemeran Sweet Home

review sweet home

Drama Sweet Home dibintangi oleh aktor dan aktris yang saat ini sedang naik daun, yaitu mulai dari Song Kang yang pernah membintangi Love Alarm, Lee Do-hyun yang terkenal sebagai Mas Kunang-kunang di Hotel del Luna, Park Gyu-young yang membintangi drama It's Okay to Not be Okay, serta deretan bintang lainnya seperti Lee Si-young, Lee Jin-woo, Go Min-si, dan lainnya.

Karena dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas ini, kamu tidak perlu meragukan kualitas akting mereka. Kamu akan mendapatkan feel bagaimana putus asanya Cha Hyun-soo setelah keluarganya meninggal dalam kecelakaan, termasuk tokoh Ahjussi pemilik toko yang serakahnya minta ampun. Kamu akan dibuat kesal, deg-degan, sampai terharu karena cerita di drama ini.

Drama dengan Biaya Produksi 30 Milliar Won atau Rp385,4 M

review sweet home

Menurut pengakuan sang sutradara, Lee Eung-bok, drama Sweet Home memakan biaya yang sangat mahal. Mahalnya drama ini dikarenakan efek CGI yang hampir ada di setiap adegan. Buat kamu yang sudah nonton pasti terkesima dengan gambaran hancurnya Kota Seoul karena wabah monster ini, mulai dari gedungnya yang hancur sampai jembatan di Sungai Han yang roboh. Tentu ini tidak benar-benar terjadi tapi dibuat oleh grafis komputer atau CG. Bahkan kalau kamu menonton behind the scene di Youtube kamu akan melihat green screen di background yang nantinya akan diganti dengan CGI sehingga tampak seperti di drama.

Siapa Monster yang Sebenarnya di Drama Ini?

review sweet home

Aku akui awalnya aku ragu untuk nonton drama ini, alasannya karena aku emang kurang minat dengan drama atau film bergenre thriller. Di bayanganku saat itu adalah darah, kepala putus, jantungan. Tidak sepenuhnya salah, karena di drama Sweet Home dipenuhi oleh adegan berdarah-darah. Ya, gejala terinfeksinya drama ini saja mimisan parah. Tapi jangan khawatir, karena inti drama ini tidak menceritakan tentang darah atau kengerian semata, tapi bagaimana manusia hanya memiliki manusia lain saat bencana melanda.

Meski tinggal di apartemen yang sama, tidak semua penghuni Green Home saling mengenal. Mereka sibuk dengan dunia masing-masing dan hanya saling menyapa untuk basa-basi. Namun karena wabah monster yang mengerikan ini mereka jadi saling tergantung dan di sini langsung ketahuan mana manusia yang egois dan serakah.

Sebagai penonton yang marathon menyelesaikan drama ini, aku akui drama ini sangat nagih setiap episode. Saat aku niatkan untuk berhenti di episode 4, di akhir episode aku dibuat penasaran dengan kelanjutannya. Di episode-episode terakhir ada dialog yang mengatakan, "Manusia lebih mengerikan dari monster." Ya, di saat keadaan runyam, mendadak ada perampok yang menyerang Green Home. Mereka menyiksa penghuni Green Home yang sebelumnya sudah sangat tersiksa. Dibandingkan dengan monster, manusia-manusia seperti ini yang jauh lebih mengerikan.

Infeksi Monster Berasal dari Hasrat Manusia

review sweet home

Premis drama ini menurutku cukup menarik dan menyajikan sesuatu yang berbeda. Jika di film Train to Busan dan ALIVE diceritakan penyebab berubahnya seseorang jadi zombi karena diserang zombi, di drama Sweet Home infeksi monster justru berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Meski tidak pernah digigit monster, mereka tetep bisa berubah jadi monster karena hasrat yang dimilikinya. Ini terbukti dari berubahnya Ahjussi pemilik toko yang berubah jadi monster karena keserakahannya. Juga, Ahjumma yang kehilangan anaknya berubah jadi monster janin karena rasa bersalahnya terhadap anaknya yang meninggal. Jadi, mereka harus bisa menahan diri agar virus monster tidak menguasai mereka. Ya, sama seperti kita-kita ini, kita harus bisa menguasai diri agar tidak jadi monster (serakah, sombong, curang, dll).

Layakkah Drama Ini Ditonton?

Jika diminta memberikan nilai, aku akan memberikan nilai 9/10. Meski banyak bagian drama ini menggunakan CGI, kamu tidak akan disuguhkan CGI yang kaleng-kaleng. Semua sangat meyakinkan. Juga, dalam segi cerita drama ini juga menghadirkan cerita yang komplit. Meski untuk ending, kamu akan dibuat bertanya-tanya dan jawabannya hanya ada di season selanjutnya.

Kesimpulan

Drama Sweet Home menghadirkan cerita yang tidak hanya menegangkan tetapi juga penuh dengan kehangatan. Buat kamu yang butuh tontonan di sela-sela liburan akhir tahun, kamu bisa menjadikan drama satu ini sebagai pilihan. Jangan lupa juga untuk membaca review film dan drama lainnya di Halodesi, salah satunya adalah review The Call ini.

Get notifications from this blog